Tambang Nikel Raja Ampat: Bahlil Disambut Pendemo Saat Kunker ke Sorong

admin
7 Jun 2025 16:10
Berita 0 298
2 menit membaca

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (7/6/2025).

Kehadiran Bahlil disambut pendemo yang sudah menunggu sejak pagi, mereka bersikeras masuk ke terminal bandara untuk bertemu ketua DPP Golkar tersebut.

Tak ingin mengambil risiko, Bahlil keluar bandara melalui pintu belakang dan memilih tidak bertemu langsung degtan para pendemo.

Pendemo yang terlanjur marah akibat kisruh tambang nikel Raja Ampat, menyebut Bahlil seorang penipu saat mengungkap perusahaan yang mengelola tambang nikel Raja Ampat.

Mereka menyebut Bahlil sengaja hanya menyebut satu perusahaan yang aktif melakukan penambangan, padahal menurut warga ada empat perusahan yang aktif.

“Pak menteri seorang penipu, katanya hanya satu perusahaan padahal ada empat yang masih aktif merusak hutan Raja Ampat,” kata salah satu pendemo.

Dari data warga, selain PT Gag Nikel, ada tiga perusahaan lainnya yang masih aktif beroperasi yakni, PT Mulya Raymon Perkasa, PT Kawei Sejahtera Mining dan PT Anugerah Surya Pratama.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memutuskan menghentikan sementara aktivitas penambangan nikel di wilayah Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Keputusan ini terkait desakan aktivis lingkungan hidup dan masyarakat. Mereka menilai kehadiran penambang nikel Raja Ampat merusak alam.

PDIP Minta Tutup Permanen

Terkait penghentian sementara operasional tambang nikel Raja Ampat, politikus PDIP Bane Raja Manalu, minta penutupan tambang harus pemanen.

“Penghentian sementara tidak cukup, harus tutup permanen. Pertambangan apapun di Raja Ampat harus tutup,” kata Anggota Komisi VII DPR RI ini.

Penolakan tambang Raja Ampat juga datang dari Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.

Politikus Gerindra ini mengatakan pemerintah harus evaluasi semua kegiatan pertambangan di kawasan konservasi Raja Ampat.

“Harus segera evaluasi semua izin usaha termasuk yang mengeluarkan izin usaha tersebut, mengingat Raja Ampat adalah area konservasi dan taman nasional,” katanya.

Miris! Tambang Nikel Bebas Babat Hutan Raja Ampat

Cadangan Migas Sulawesi Melimpah

Sebelumnya, dalam Indonesia Critical Minerals (ICM) 2025 di Hotel Pullman Jakarta Central Park, Selasa (3/6/2025) Greenpeace Kampanyekan Hutan Indonesia.

Kepala Global Greenpeace, Kiki Taufik, mengatakan keberlangsungan hayati Raja Ampat terancam punah akibat adanya tambang nikel.

“Tidak hanya biota laut tapi juga satwa-satwa khas bumi Cendrawasih di Raja Ampat turut terancam akibat hilirisasi nikel,” katanya.(ato)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *