Rafael Malalangi lulus dengan nomor ujian 032823/P/1682 dengan daerah asal Kepolisian Resort Minahasa Selatan. Dalam pengumuman itu nama Rafael berada di nomor 22.
Jagat media sosial warga Sulawesi Utara mendadak ramai dengan berita yang cukup mengiris hati.
Kabar itu tentang kejadian yang menimpa Rafael Malalangi, Calon Bintara Polri 2021 asal Kepolisian Resort Minahasa Selatan (Polres Minsel).
Rafael Malalangi pada pengumuman yang tersiar lewat live streaming Kamis (22/7/2021), berhasil lulus menjadi seorang bintara polisi.
Baca: Buka Penerimaan Anggota, Kapolri: yang Minta Bayar Saya Pecat
Rafael Malalangi lulus dengan nomor ujian 032823/P/1682 dengan daerah asal Kepolisian Resort Minahasa Selatan. Dalam pengumuman itu nama Rafael berada di nomor 22.
Pengumuman yang menyatakan kelulusan Rafael Malalangi itu bahkan ditonton bersama warga desa Pinapalangkow, Suluun Tareran, Minsel, Sulut.
Saking membanggakan, pihak keluarga langsung mengadakan ibadah syukuran.
Sayang, kebahagiaan tersebut hanya bertahan satu minggu. Asa dan harapan keluarga pupus berganti kekecewaan.
Pada lembaran pengumuman di Polda Sulut, Kamis (29/7/2021) nama Rafael Malalangi sudah hilang dan tergantikan orang lain. Belum jelas kenapa hal tersebut bisa terjadi.
Dalam video tampak orang tua Rafael Malalangi yang memelas, memohon, menahan isak tangis, meminta bantuan Presiden Joko Widodo dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
“Kami orang tidak punya, tolong kami pak Jokowi,” katanya.
Mereka berharap bisa mendapatkan keadilan atas kejadian yang menimpa putranya tersebut.
Video ini terus menjadi pembahasan sejumlah warganet. Mereka mengaku berempati dengan kejadian yang menimpa Rafafel.
Banyak pihak berharap kejadian ini bisa sampai ke telinga Presiden dan Kapolri, karena kuat dugaan ada permainan kotor yang terjadi.
Kejadian ini menurut warganet, jelas mencederai komitmen Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan (Presisi) Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
Dalam web resmi penerimaan anggota Polri, juga jelas tersebut jika penerimaan akan berlangsung bersih, transparan, akuntabel humanis (clear and clean).
Belum ada tanggapan resmi dari pihak kepolisian terkait kejadian tersebut.
Sebelumnya, Kapolda Sulut Irjen Pol Nana Sudjana bersama Wakapolda Brigjen Pol Rudi Darmoko memimpin Sidang Penetapan Kelulusan Akhir Tingkat Panitia Daerah Penerimaan Terpadu Bintara dan Tamtama Polri T.A. 2021, (Kamis (22/7/2021)
Sidang berlangsung di aula Catur Prasetya Polda Sulut. Hadir PJU Polda, perwakilan calon siswa dan orang tua, serta tersiar untuk seluruh casis.
Nana menyebut, mereka yang lulus sudah melalui sejumlah tahapan.
Baca juga: Kejari Manado Tahan Bos Alltitude Club
Mantan Kapolda Metro Jaya itu menegaskan penerimaan Bintara dan Tamtama Polri T.A. 2021, clear and clean dengan menerapkan prinsip Betah, yaitu bersih, transparan, akuntabel dan humanis.
“Hasil yang peserta peroleh memang murni hasil kerja keras serta kemauan belajar dan berlatih,” kata Nana. (kay)
