Boy Gumolung Bentuk Tim Matador untuk Bungkam Banteng

Superman Boy Gumolung, Ketua PKP Indonesia Kota Bitung mengatakan akan menyiapkan Tim Pemenangan Maximilianus J Lomban dan Marthin Daniel Tumbelaka (MJL-MDT). Tim ini akan bernama Tim Matador.

Baca: Pelabuhan Bitung, Dibangun Sukarno Diresmikan Fatmawati

Tim ini sendiri menjadi Tim Militan yang akan mendobrak dan membungkam kekuatan kandidat lain dalam kontestasi Pilwako Bitung 2020 nanti.

“Ini tim yang sangat spesialis, karena yang masuk dalam tim ini adalah orang orang Pilihan yang mampu mengimplementasikan strategi dan berani berkorban. Tentunya untuk pemenangan pasangan MJL-MDT di Kota Bitung,” tegasnya

Menurut Boy Gumolung, nama Matador sendiri berasal dari Budaya dan permainan warga masyarakat di Spanyol. Mereka mempermainkan binatang banteng bahkan sampai membunuh binatang tersebut.

“Analoginya berasal dari Budaya tersebut, yang sasarannya bisa menyemangati tim untuk berani bukan dalam arti membunuh dalam konteks kriminal. Namun mampu mematahkan dan mengalahkan para kontestan lain dalam Pilwako 2020 nanti,” ujarnya.

Gumolung mengatakan Tim pemenangan MJL dan MDT sendiri tidak hanya Matador.

kata dia, ada banyak sekali tim bentukan dari para relawan yang MDT dan MJL .di antaranya ada TIM Halilintar dan Militan MDT serta Patriot MDT.

Lebih lanjut dia mengatakan, tim ini tugas utamanya adalah memenangkan pasangan MJL dan MDT. Juga menjadi pilar dalam pengawasan untuk membantu penyelenggara baik KPU dan Bawaslu.

”Kami juga bisa menjadi agen dalam menyuarakan adanya dugaan pelanggaran pemilu dari kontestan lain,” imbuhnya.

Gumolung mengatakan Tim pemenangan MJL dan MDT sendiri tidak hanya Matador. Ada banyak sekali tim yang kebanyakan merupakan bentukan dari para relawan yang MDT dan MJL. di antaranya ada TIM Halilintar dan Militan MDT serta Patriot MDT.

Lebih lanjut dia mengatakan, Tim ini selain tugas utamanya adalah memenangkan pasangan MJL dan MDT. Selain itu, juga menjadi pilar dalam pengawasan untuk membantu penyelenggara baik KPU dan Bawaslu.

”Kami juga bisa menjadi agen dalam menyuarakan adanya dugaan pelanggaran pemilu yang melibatkan kontestan lain,” tutup dia. (jws)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *