Suka Kepo, Bupati Boltim ‘Tampar’ Bupati Lumajang

F. G. Tangkudung
6 Mei 2020 17:23
Berita 0 130
3 menit membaca

Keisengan Bupati Lumajang Jawa Timur, Thoriqul Haq mengomentari keluhan Bupati Bolmong Timur (Boltim) Sulawesi Utara, Sehan Landjar kini menuai malu.  

Serangan Thoriqul Haq langsung dijawab kontan oleh Bupati Boltim, Sehan Landjar. Penjelasan Landjar yang tajam seakan menampar dan mengajari Thoriqul Haq.

Landjar mengatakan agar Bupati Lumajang tidak menyamakan daerahnya dengan Lumajang. Dia juga menyindir daerah yang dipimpin Thoriqul Haq masih mengoleksi banyak pengemis.

“Lumajang di atas 12 persen miskinnya, banyak peminta-minta, kalau di Boltim tidak ada satu pun. Jadi beda dong,” sindir Landjar.

Landjar meminta, alih-alih mengomentari keluhannya terhadap menteri, lebih baik Bupati Lumajang fokus mengurus rakyatnya. Dia juga kembali menyindir Thoriq yang sudah merasa mengurus rakyatnya dengan baik.

 “Bupati Lumajang, anda hanya kasih 5kg (beras), saya minimal 15kg dan saya beri beras premium. Beras premium bupati Lumajang. Anda kasih 5kg udah rasa gede, kalau saya tidak,” tegas Landjar.

Landjar melanjutkan, bantuan pemerintah Boltim kepada masyarakat juga bukan hanya sekadar bahan makanan.

“Bahkan ibu-ibu yang dikasih beras 5kg sama supermie, ditambah Rp2 juta,” katanya lagi.

Bupati Boltim dua periode ini lantas membandingkan data bantuan beras antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Boltim.

“Anda punya sedikit, hanya 23 ton. Saya punya 900 ton beras premium. Saya juga siapkan gula pasir 100 ton, minyak 100 ton, 209 ribu kaleng ikan kaleng,” katanya.

Tak cukup, Landjar membandingkan waktu pemberian bantuan antara Boltim dan Lumajang.

“Anda kasih sedikit, udah (sok pamer) kerja kerja kerja. Kerja apa? Saya sejak 4 April sudah mulai, anda baru mulai sekarang,” sindirnya lagi.

Dia juga mengajari hitungan matematika kepada Bupati Lumajang agar berempati dan tahu kesulitan masyarakat.

“Masyarakat mendapat bantuan Rp600 ribu, namun harus keluar Rp300 hingga 400ribu. Mereka mengurus bolak-balik habis 200 ribu. Untuk mengurus di bank minimal Rp150 ribu,” jelasnya.

Diketahui, Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sulawesi Utara, viral ketika memprotes kebijakan menteri soal bantuan untuk masyarakat terdampak pandemi Virus Covid19.

Waktu itu, Landjar geram karena aturan dari beberapa kementerian yang tumpang tindih. Dia menyoalkan penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang tidak bisa mendapat bantuan beras.

“Mereka mendapat BLT 600 ribu tapi harus urus macam-macam dulu. Tapi sekarang mereka lapar, tidak bisa saya berikan beras karena aturan. Banyak masyarakat yang datang meminta beras karena sudah tidak ada makanan. Mereka bilang tukar saja BLT mereka,” katanya.

Dia juga menyinggung, jika harus menunggu membuat buku rekening, masyarakat sudah mati kelaparan.

“Pihak bank menyatakan hanya mampu membuat buku 30 per hari. Jadi perlu waktu lima bulan untuk menyelesaikan semua masyarakat yang ada data,” jelasnya.

Dia juga meminta menteri dan pejabat di pusat mengerti keadaan masyarakat di daerah, bukan mencurigai pejabat di daerah.

“Seolah kami pejabat di daerah garong semua. Kami yang lebih tahu keadaan masyarakat kami. Sekali-kali mereka turun ke daerah. Keadaan seperti ini, harusnya ada diskresi agar kami bisa segera membantu rakyat kami,” jelas Landjar.

Menteri Sosial, Juliari Batubara sempat menanggapi sinis keluhan Bupati Landjar. Menurut Batubara, ada aturan yang harus dipatuhi dalam pemberian bantuan tersebut, termasuk data penerima.

Namun, melihat alasan yang diberikan Landjar masuk akal dan pro rakyat, Batubara kemudian memberikan keleluasaan pemerintah daerah untuk menggunakan datanya. Menurut Batubara, pemerintah daerah lebih mengerti dan mengenal permasalahan masyarakatnya.

Setelah masalah clear, entah alasan apa, Bupati Lumajang Thoriqul Haq tiba-tiba muncul dengan videonya yang memarahi Landjar.

Dia meminta Bupati Landjar tidak menyalahkan menteri karena semua pejabat sudah bekerja keras dalam masa pandemi Covid19 ini.

Thoriq bahkan menuduh dengan balutan dugaan, jika Landjar salah mengurus masyarakat Boltim namun mengkambinghitamkan menteri.

“Hai Bupati Boltim, jangan-jangan anda yang salah urus” kata Thoriqul.

Penulis: Rizka Alvira

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *