Media sosial sedang heboh dengan informasi salah satu mantan Marinir TNI AL memilih menjadi tentara bayaran Rusia.
Namanya Satria Arta Kumbara, mantan anggota pasukan elit Marinir TNI AL, yang menjadi bagian dari Intai Amfibi (Taifib). Satria mundur dari dinas aktif pada tahun 2023, sejak itu tak banyak yang tahu ke mana arah hidupnya.
Namun ada laporan asing yang menyebut Satria kini bergabung dengan kelompok tentara bayaran pro Rusia yang berperang melawan Ukraina.
Dari foto yang beredar di sosial media, pria mirip Satria tengah membawa senjata canggih dan mengenakan seragam tempur tanpa bendera negara.
Banyak pihak menduga, berdasarkan ciri fisik, tato militer khas Taifib, dan beberapa logat Indonesia yang terdengar dalam cuplikan video pendek yang viral, menyebut kalau memang itu adalah Satria.
Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak TNI AL. Namun secara hukum, ikut berperang untuk negara asing tanpa izin adalah pelanggaran serius di Indonesia.
Jika benar terbukti, Satria bisa menghadapi jerat hukum berat, termasuk ancaman pencabutan kewarganegaraan.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyebut Satria Arta Kumbara masuk ke Rusia lewat jalur tak resmi. Dari data Kemenlu, tidak ada catatan Satria masuk ke Rusia berikut catatan alasan kedatangannya.
“Memang benar, yang bersangkutan tidak ada catatan kedatangan di Rusia. Artinya, masuk secara tidak resmi dan tidak tahu dalam kapasitas apa,” ujar Kemenlu.
TNI menyatakan Satria Arta Kumbara dipecat dari anggota Inspektorat Korps Marinir (Itkomar). Pemecatan berdasarkan putusan in absentia (putusan dengan ketidakhadiran terdakwa) Pengadilan Militer (Dilmil) II-08 Jakarta pada 6 April 2023.
Sementara itu, Satria Arta Kumbara nekat bergabung dengan tentara bayaran Rusia karena gaji tinggi. Saat perang Rusia dan Ukraina mulai memanas, ribuan orang dari berbagai negara mendaftar menjadi pasukan bayaran Rusia.
Satria yang ikut bergabung menerima gaji sekitar Rp50 juta per bulan sebagai tentara bayaran Rusia. The New Voice of Ukraine menyebutkan bahwa Rusia merekrut sebanyak 8.000 hingga 9.000 tentara kontrak setiap bulan.
Gelombang PHK Massal Hantam Industri Indonesia
Pecatur Zata Dirayati, Tertangkap Curang dengan Bantuan Kakak
Panglima Tertinggi Ukraina, Oleksandr Syrskyi menyebut mereka yang bergabung karena memiliki motivasi utama yaitu uang.
Kini, Satria Arta Kumbara menjadi salah satu figur kontroversial militer Indonesia karena peralihannya dari prajurit elit nasional menjadi aktor non negara di konflik global.
Ia adalah cerminan dari tantangan baru dalam dunia militer pasca penugasan, ketika loyalitas, idealisme, dan realita ekonomi bertemu di zona abu-abu antara patriotisme dan profesi. (oka)
Tidak ada komentar