PIS mendukung penuh program pemerintah untuk mencapai ketahanan energi sekaligus mendukung energi hijau dan berkelanjutan.
Dukungan nyata ini dilakukan PT Pertamina International Shipping (PIS) dengan menggunakan B40 sebagai bahan bakar untuk kapal tengker mereka.
Sebanyak 189 kapal milik PIS yang mendistribusikan energi nasional, telah memanfaatkan biodiesel sebagai bahan bakar.
“Kami mengikuti arahan Kementerian ESDM untuk seluruh kapal kami menggunakan B40, demi mencapai ketahanan energi sekaligus mendukung energi hijau dan berkelanjutan,” kata Direktur Armada PIS Muhammad Irfan Zainul Fikri, Kamis (06/02).
Strategi tersebut merupakan langkah bagian dari upaya PIS dalam mendorong pengurangan emisi karbon sekaligus mendukung upaya transisi energi nasional.
“Penggunaan B40 ini sejalan dengan visi hijau jangka panjang PIS untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2050,” ujarnya dalam rilis ke redaksi newsantara.id.
Irfan menjelaskan, PIS terus mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap lini
operasional, mulai dari efisiensi energi, penggunaan teknologi ramah lingkungan, hingga pengembangan infrastruktur pendukung energi hijau.
PIS juga telah mengimplementasikan berbagai inovasi teknologi hijau untuk mendukung visi tersebut.
“Salah satu langkah signifikan kita ialah penerapan energy saving devices (ESD) pada beberapa armada PIS pada tahun 2022,” tulisnya.
Sejak pertama kali hadir pada 2022, kapal-kapal berteknologi ini telah menunjukkan peningkatan efisiensi bahan bakar secara signifikan.
PIS juga mengadopsi teknologi dual-fuel yang memungkinkan penggunaan bahan bakar alternatif dan fosil secara bergantian atau bersamaan.
Penggunaan teknologi dual-fuel terbukti dapat menghemat sekitar 30 persen dari total konsumsi bahan bakar kapal.
Dalam rencana jangka menengah, Irfan menyebut PIS menargetkan peningkatan signifikan dalam kontribusi bisnis hijau hingga 34 persen pada tahun 2034.
Saat ini, PIS meraih skor ESG BBB dari Morgan Stanley Capital International (MSCI), yang menunjukkan kinerja pada level solid dalam aspek lingkungan, sosial, serta tata kelola.
“Ke depan, kami berharap PIS dapat menjadi pemain terdepan dalam industri pelayaran hijau, operasional yang lebih ramah lingkungan,” pungkas Irfan.
Sekadar informasi, B40 sendiri merupakan bahan bakar hibrid yang menggunakan biodiesel dari sumber nabati.
Absen dalam Penetapan Yulius, ini Jawaban Demokrat Sulut
Sejak diperkenalkan, B40 telah menunjukkan efisiensi yang lebih baik dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Ini menjadi solusi yang lebih ramah lingkungan terlebih untuk sektor transportasi. (adv)
