Terungkap Alasan Zuckerberg Membeli Instagram dan WhatsApp

admin
17 Apr 2025 15:17
Berita 0 179
2 menit membaca

Banyak anggapan yang menyebut CEO Meta, Mark Zuckerberg membeli Instagram dan WhatsApp karena takut bersaing, ternyata salah besar.

Dalam kesaksiannya dalam kasus antimonopoli yang sedang berlangsung di Amerika, Zuckerberg membeberkan alasan membeli dua platform media sosial tersebut.

“Tudingan selama ini semuanya tidak benar, saya tidak takut bersaing, melainkan punya ambisi besar,” kata Zuckerberg dalam kesaksiannya.

Sebagai perusahaan induk perusahaan facebook, Meta memiliki ambisi dalam mengembangkan platform yang unggul dalam foto maupun video.

Ternyata alasan Meta membeli dua media sosial tersebut untuk mengembangkan vitur-vitur mereka, yang kurang mendapat perhatian dari pemiliknya.

Mark Zuckerberg sukses membeli instagram pada tahun 2012. Alasannya sangat sederhana yaitu untuk fitur foto dan gambar instagram memiliki keunggulan.

“Kami telah menganalisa dengan membangun aplikasi kamera dan saya berpikir instagram masih lebih unggul, jadi saya pikir lebih baik membelinya,” ujarnya.

Menurut Zuckerberg, facebook sempat membangun aplikasi kamera, tapi ternyata instagram masih lebih unggul, namun kurang dalam pengembangannya.

Kemudian, dua tahun berselang tepatnya 2014, Meta berhasil mengambil alih kepemilikan penuh terhadap aplikasi chatting terpopuler WhatsApp.

Saat itu, Zuckerberg beranggapan bahwa WhatsApp memiliki keunggulan dan teknologi yang sangat bagus, namun pemiliknya tidak punya ambisius untuk pengembangan selanjutnya.

Dengan kepemilikan penuh terhadap platform Instagram dan WhatssApp, Meta berhasil menjadi salah satu raja media sosial terbesar dunia.

Saat ini Instagram dan WhatssApp telah dipakai oleh miliaran orang dan menjadi platform terlaris.

CEO Meta, Mark Zuckerberg menyebut saat ini Meta memiliki pesaing kuat yaitu TikTok yang kini lebih popular dari Facebook dan Instagram.

Untuk itulah Meta meluncurkan fitur Reels guna menyaingi vitur video pendek milik TikTok.

Sementara Youtube juga menjadi ancaman besar karena menjadi platform video yang banyak digemari saat ini.

China Bangun 30 Ribu Pabrik Pintar, Apa itu?

Pinjol Ilegal Ancaman Serius bagi Masyarakat, Pemerintah Harus Bertindak

Kedepannya Meta juga berfokus dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI) dengan rencana mengakuisisi FuriosaAI yang berkantor pusat di Seoul, Kores Selatan.

Rencana Meta batal karena perusahaan rintisan chip asal Korea Selatan tersebut menolak tawaran akusisi senilai 800 juta Dolar AS (Rp13,2 triliun).

FuriosaAI adalah salah satu perusahaan rintisan Asia yang mengembangkan semikonduktor untuk layanan atau inferensi AI, dan berhasil menarik minat Meta.(ato)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *