Untuk mempercepat digitalisasi industri dan peningkatan kecerdasan buatan, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) China mengonfirmasi pembangunan 30 ribu pabrik pintar tingkat dasar.
MIIT menyebut pencapaian ini merupakan kemajuan signifikan yang telah dicapai guna merombak lanskap manufaktur China.
Selain membangun 30 ribu pabrik pintar tingkat dasar, ternyata China juga melakukan pengembangan secara bertahap.
Tercatat hingga saat ini mereka juga membangun 1.200 pabrik pintar tingkat lanjut, serta 230 tingkat unggul yang sudah berjalan.
Khusus untuk tingkat unggul, MIIT mengatakan bahwa semua itu tersebar merata ke 31 provinsi di China.
230 proyek tingkat unggul ini menyumbang 80 persen sektor manufaktur dan telah melaksanakan hampir 2.000 skenario mutakhir.
Bangunan ini mengerjakan pergudangan, inspeksi kualitas berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), serta penelitian dan pengembangan digital.
Data MIIT menunjukan bangunan tersebut memiliki siklus pengembangan produk 28,4 persen lebih pendek, tingkat kecacatan yang lebih rendah pada posisi 50,2 persen.
Selain China, sejauh ini beberapa negara juga telah berhasil meluncurkan aksi pengembangan serupa secara bertahap.
Ada empat tingkatan berdasarkan kematangan teknologi dan tingkat integrasinya, yakni tingkat dasar, tingkat lanjut, tingkat unggul, dan tingkat pionir.
Sekadar informasi, sesuai namanya, pabrik pintar adalah jaringan mesin dengan mekanisme komunikasi dan daya komputasi yang saling terhubung.
Juga merupakan sistem siber-fisik yang menggunakan teknologi canggih kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin untuk menganalisis data, menjalankan proses otomatis, serta belajar seiring berjalannya waktu.
Manufaktur cerdas ini merupakan bagian dari transformasi teknologi yang kita kenal sebagai Industri 4.0 atau Revolusi Industri Keempat.
Pabrik pintar bekerja dengan mengintegrasikan orang, mesin, dan Data Besar menjadi satu ekosistem yang terhubung secara digital.
Investor Baru Suntik Rp6,5 Triliun Bangun IKN, Fakta atau Hoax?
Tak hanya menganalisa data, dia juga bisa menafsirkan dan memperoleh wawasan, dari kumpulan data untuk memperkirakan tren dan peristiwa. (ato)
Tidak ada komentar