Sepekan Operasi Samrat 2025, Polda Sulut Jaring 4.103 Pelanggar

Kepolisian Daerah (Polda) Sulut menjaring sebanyak 4.103 pelanggar lalu lintas, selama sepekan pelaksanaan Operasi Samrat 2025.

“Dalam sepekan pelaksanaan Operasi Samrat ini, tercatat ada 4.103 pelanggar. 3.045 kami berikan teguran,” kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Alamsyah Hasibuan.

Dari pelanggaran tersebut, sebanyak 875 pelanggar kena tilang Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) statis dan 183 pelanggaran kena tilang manual.

“Jadi untuk kendaraan roda dua pelanggarannya seperti melakukan boncengan lebih dari dua orang, tidak pakai helm dan melawan arus,” jelasnya, Kamis (27/11/2025).

Namun bila dibandingkan dengan tahun lalu, terjadi lonjakan pelanggaran sebesar 170 persen.

“Pelanggaran tahun ini sangat banyak dari tahun 2024 lalu, naik sekitar 170 persen dari tahun lalu,” tambah Hasibuan.

Dengan gelaran Operasi Samrat ini, Polda Sulut berharap masyarakat bisa lebih mematuhi aturan berlalu lintas sehingga keamanan berkendara lebih terjaga.

“Operasi memberi dampak positif bagi masyarakat, bila terjaring kami memberi edukasi kepada pengendara dengan harapan dapat meningkatkan kepatuhan dan kedisiplinan warga terhadap terhadap aturan berlalu lintas,” pungkasnya.

Data Polda Sulut menulis, pelanggaran dalam Operasi Samrat tahun 2024 sebanyak 41.516 pelanggaran, tahun ini naik menjadi 4.103 pelanggaran.

Angka ini masih bisa bertambah, mengingat Operasi Samrat 2025 masih akan berlangsung hingga 30 November 2025.

Sementara itu, untuk angka kecelakaan selama sepekan Operasi Samrat 2025 berjumlah 21 kasus, dengan korban meninggal dunia 1 orang dan 31 orang mengalami luka ringan.

Kota Manado masih mendominasi angka kecelakaan dengan 10 kasus, kemudian Kota Tomohon ada 4 kasus kecelakaan.

Sebelumnya, dalam membuka kegiatan Operasi Zebra Samrat 2025, Kapolda Sulut Irjen Pol Roycke Harry Langie, menjelaskan tujuan operasi ini untuk meningkatkan keselamatan dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan lalu lintas.

Selain itu, dalam menajalankan tugas, Kapolda berharap petugas melakukan pendekatan humanis dengan penekanan pada edukasi dan imbauan kepada pengendara.

“Kami harap Operasi Samrat bisa menekan angka kemacetan dan kecelakaan lalu lintas di wilayah Sulawesi Utara,” kata Kapolda.

Kapolda Langie menekankan sasaran utama adalah untuk menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih tertib dan aman.

“Sasaran operasi ini meliputi segala bentuk potensi gangguan yang berpotensi menyebabkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas,” kata Langie.(ato)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *