Sejak Virus Corona (Covid19) menerpa Indonesia 11 bulan lalu, banyak pejabat negara yang terjangkit virus Mahkota asal Tiongkok ini.
Tidak hanya itu, tak sedikit kepala daerah dan pejabat di negeri ini tutup usia setelah menderita Covid19.
Baca: Ironi Penindakan Covid, Loyo Saat Pilkada, Kini Gaspol Lagi/
Banyak kepala daerah dan pejabat publik di pusat dan daerah, mengatakan di khalayak ramai apabila mereka terkena Covid19.
Namun, ada juga pejabat yang tidak mau mengakui bahwa mereka salah satu yang terjangkit Covid19.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto adalah salah satu dari beberapa pejabat yang tidak pernah menyatakan terjangkit Covid19.
Ketidakjujuran Airlangga ini bisa menjadi contoh yang tidak baik, padahal dia merupakan Ketua Komite Penanganan Covid19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
“Pak Airlangga tidak jujur. Dia seharusnya memberitahu kepada masyarakat perihal dirinya terjangkit Covid19,” kata Pemerhati Kebijakan Publik, Anta Tarigan.
Menurut Anta, banyak pejabat publik yang mengakui mereka terjangkit Covid19, dan itu bukan sesuatu yang tabu, apalagi ini seorang menteri.
Anta juga menyesalkan sikap istana yang seakan “menyembunyikan” kasus ini, dan seolah-olah tidak mengetahuinya.
“Saya rasa staf Istana Negara sudah tahu kalau Pak Airlangga terjangkit Covid19, tidak mungkin kalau mereka tak tahu,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyebut istana tak tahu kalau Menko Airlangga terpapar Covid19.
“Kami tidak tahu kalau Pak Airlangga positif Covid19. Saya dan jajaran Sektretariat Presiden tak tahu dan tidak ada pemberitahuan resmi,” kata Hartono, Selasa (19/1/2021).
Terungkapnya Airlangga Hartarto terjangkit Covid19, saat dirinya ikut kegiatan Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen.
Ketua Partai Golkar ini menjadi orang pertama yang mendonasikan plasma konvalesen pada kegiatan tersebut.
“Yang saya hormati Menko Pak Airlangga Hartarto yang hari ini menjadi salah satu penyintas, yang telah mendonorkan plasma konvalesennya,” kata Menko PMK Muhadjir Effendy.
Sekadar informasi, seseorang bisa mendonasikan plasma konvalesen apabila dia pernah terpapar Covid19. Plasma ini akan berguna untuk keperluan terapi penyembuhan pasien positif Covid19 dengan membentuk antibodi.
Selain Airlangga, ada empat menteri yang juga pernah terjangkit Covid19 dan sekarang sudah sembuh.
Mereka diantaranya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Dia merupakan menteri yang pertama terkonfirmasi positif Covid19.
Setelah positif, Budi karya langsung mengumumkan di depan publik. Dia kemudian sembuh April 2020.
Lalu ada juga mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo yang terpapar Covid19 pada September 2020.
Namun sayang, pengungkapan ke publik terlambat karena dia keburu sembuh sebelum pengumuman.
Kemudian ada Menteri Agama, Fachrul Razi yang mengumumkan hasil swab jika dia positif Covid19 17 September 2020. Fachrul Razi kemudian ke RS Sakit Bunda, Menteng, Jakarta Pusat, dan sembuh akhir September.
Menteri terakhir yang terpapar Covid19 adalah Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Dia mengumumkan sendiri positif Covid19, melalui pesan singkat 3 Desember 2020. Ida kemudian sembuh pada 12 Januari 2021.
(*/nid)