Ding Liren Merusak Kualitas Kejuaraan Dunia

admin
13 Des 2024 14:39
Sport 0 933
3 menit membaca

Ding Liren merusak kualitas kejuaraan dunia catur, usai kalah konyol dalam game 14 kejuaraan dunia 2024, Kamis (12/12/2024).

Ding kembali melakukan blunder seperti pemain amatir dalam partai paling menentukan kejuaraan dunia. Tak habis pikir, itu adalah blunder ketiga dalam 14 game yang tersaji.

Hal ini memang tak bisa diterima logika dan akal sehat. Bagaimana bisa seorang juara dunia, melakukan blunder seperti seorang pemain yang baru belajar, di partai-partai menentukan.

Ding merusak permainan catur. Catur adalah olahraga dengan kalkulasi mendalam dengan mental yang kuat. Sesuatu yang tak ditunjukkan Ding Liren.

Presiden Federasi Catur Rusia, Andrei Filatov bahkan meminta FIDE untuk menyelidiki hal tersebut. Dia menyebut terindikasi Ding Liren sengaja mengalah dalam sebuah posisi yang 99 persen remis.

Pun, dengan mantan juara dunia Vladimir Kramnik. Dia mengaku sedih melihat kejuaraan dunia menjadi seperti kejuaraan amatir.

Dalam konferensi pers terakhir, Ding Liren mengakui kesalahannya di game menetukan. Namun dia tidak menyesal. Alasannya, dia memang sudah seharusnya kalah, karena dalam beberapa game hanya beruntung bisa remis.

Memang benar, Ding pantas kalah dan harus segera menanggalkan mahkota juara dunia. Sejak awal dia tak mencerminkan seorang juara dunia. Bahkan seorang olahragawan. Terlihat sekali dia bermental pecundang. Dia sangat memalukan.

Pada game 14, ketika memegang buah putih Ding tak serius mengejar kemenangan, seperti di game 12. Dia hanya mengejar remis untuk berlanjut ke babak tie break. Benar-benar mental pecundang.

Mungkin hanya di game 12, dia kerasukan roh Bobby Fischer. Dia berhasil mengubah posisi seimbang menjadi kemenangan. Juga di game pertama. Namun, di dua belas game lainnya, dia sangat buruk.

Bandingkan dengan lawannya, seorang bocah yang berusia 18 tahun. Meski dalam beberapa game, Dommaraju Gukesh berulangkali melewatkan momentum kemenangan, namun semangatnya begitu terasa.

Keinginan menangnya begitu kuat, ciri seorang bermental juara sejati. Dalam beberapa game meski posisi relative seimbang, dia menolak remis, berusaha mencari celah untuk menang.

Pada akhirnya, perkataan Garry Kasparov yang menyebut dua kejuaraan dunia yang melibatkan Ding Liren tak lagi menarik ada benarnya.

Kejuaraan dunia memang seharusnya mempertemukan dua pemain catur terbaik. Nomor satu melawan nomor dua dunia.

Sudah seharusnya, FIDE melakukan introspeksi dan evaluasi mendalam. Kejuaraan Dunia harus kembali menjadi menarik.

Libatkan kembali Magnus Carlsen dan Hou Yifan, dua pecatur nomor satu dunia di bagian open dan wanita. Ajak, bujuk, rayu dan paksa keduanya.

Beri sanksi jika pecatur nomor satu dunia menolak bertanding dengan alasan tidak jelas atau terlampau egois. Dengan pengurangan rating yang sangat besar plus larangan bermain.

Tak ada seorang pemain pun, merasa lebih besar dari FIDE itu sendiri. Siapapun itu, termasuk legenda atau mantan juara dunia.

Pun, dengan juara dunia, sudah sepantasnya mendapatkan rating istimewa karena menjadi juara dunia. Ini untuk mencegah jomplangnya rating antara pemilik rating tertinggi dan rating dari juara dunia. Beri juara dunia hak ekslusif.

Dommaraju Gukesh, Juara Dunia Catur Termuda Dalam Sejarah

Ramu kembali format yang bisa mengkombinasikan catur klasik, catur cepat, catur kilat dan catur Fischer random. Juara dunia, haruslah yang terbaik dalam empat kategori tersebut.

Karena, Juara dunia sejatinya hanya satu orang. (BangKipot)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *