Daftar Juara Dunia Catur dari Masa ke Masa

Daftar Juara Dunia Catur dari Masa ke Masa

Max Euwe

Pada tahun 1935, Alexander Alekhine menerima tantangan pecatur asal Belanda Max Euwe. Alekhine kalah dan meminta pertandingan ulang.

Pertandingan ulang berlangsung tahun 1937. Alexander Alekhine berhasil membalas dendam sekaligus meraih kembali gelar juara dunianya.

Selama beberapa tahun, tak ada lagi pertandingan karena terjadi Perang Dunia II. Namun, tak berapa lama perang dunia berakhir (1945), Alexander Alekhine meninggal dunia tahun 1946 saat masih menyandang gelar juara dunia catur.

Pasca meninggalnya Alexander Alekhine tahun 1946, otomatis gelar juara dunia catur menjadi kosong.

Hal ini menjadi momentum FIDE sebagai federasi catur dunia turut campur tangan dalam menyelenggarakan kejuaraan dunia. Kejuaraan dunia di bawah FIDE akan berlangsung setiap tiga tahun mulai tahun 1948.

Untuk mencari juara dunia, FIDE kembali mempertemukan enam dari delapan pemain yang ikut turnamen AVRO di Belanda tahun 1938.

Mereka adalah Paul Keres (Uni Soviet), Mikhail Botvinnik (Uni Soviet), Max Euwe (Belanda), Reuben Fine (USA), Samuel Reshevsky (USA), Salo Flohr (Cekoslovakia).

Dua pemain, Alexander Alekhine (1946) dan Jose Raul Capablanca (1942) sudah meninggal dunia.

Pada turnamen AVRO tahun 1938 yang menggunakan format double Round Robin, Paul Keres tampil sebagai juara dan Reuben Fine di posisi dua. Alexander Alekhine sendiri hanya menempati peringkat enam dan Capablanca di posisi tujuh.

Pada turnamen 1948, FIDE mengganti Salo Flohr dengan Vasily Smyslov (Uni Soviet). Sementara itu, Reuben Fine menolak bermain. Turnamen berlangsung dengan hanya lima peserta tersisa dengan menggunakan format lima round robin.

Mikhail Botvinnik

Mikhail Botvinnik akhirnya menjadi juara dunia usai menempati posisi teratas. Dua rekan senegaranya, Vasily Smyslov dan Paul Keres menempati peringkat dua dan tiga.

Tiga tahun berselang 1951, Mikhail Botvinnik mendapat tantangan dari David Bronstein dengan fomat baru, best of 24 game. Pertandingan keduanya berakhir seri dengan 5 kemenangan, 5 kekalahan dan 14 seri. Namun, FIDE menyatakan Botvinik tetap menjadi juara dunia.

Hal sama terulang tahun 1951, ketika Mikhail Botvinnik bertemu Vasily Smyslov. Keduanya mendapatkan 7 kemenangan, 7 kekalahan dan 10 seri. Lagi, FIDE menyatakan Botvinik tetap menjadi juara dunia.

Tahun 1957, keduanya bertemu kembali. Namun kali ini, Vasily Smyslov berhasil mengalahkan Botvinik dengan 6 kemenangan, 3 kalah dan 13 seri. Smyslov menjadi juara dunia baru.

Namun, ada aturan Botvinik boleh mengajukan tantangan ulang pada tahun berikutnya. Tahun 1958, Botvinik kembali merebut gelar juara dunianya di pertandingan ulang, usai menang 7 kali, kalah 5 kali dan 11 seri.

Tahun 1960, Mikhail Botvinnik bertemu dengan ‘penyihir dari Riga’ Mikhail Tal (Uni Soviet).

Mikhail Tal

Lewat permainan taktikal, Tal menjadi juara dunia baru usai menang 6 kali, kalah 2kali dan seri 13 kali. Lagi- lagi, Botvinik boleh mengajukan tantangan ulang pada tahun berikutnya.

Tahun 1961, Botvinnik kembali menjadi juara dunia lagi usai mempecundangi Tal dengan 10 kemenangan, 5 kalah dan 6 seri.

Dua tahun berselang, 1963 Botvinnik kembali mendapat tantangan dari sesama pecatur Uni Soviet, Tigran Petrosian. Kali ini Mikhail Botvinnik harus mengakui ketangguhan Petrosian, dengan dua kali kemenangan, lima kekalahan dan 15 seri.