Untuk mengoptimalkan kerja pasukannya, TNI akan tambah Kodam baru terutama untuk wilayah yang luas.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan rencana penambahan Komando Daerah Militer (Kodam) hanya untuk daerah yang memiliki cakupan luas.
Saat berada di Bali, Maruli menyebut penambahan Kodam baru akan semakin mempermudah koordinasi TNI antar daerah.
“Memang agak sulit kita lakukan pengendalian, karena ada satu Kodam itu membawahi lima provinsi sehingga pengendalian sulit,” katanya, Sabtu (8/2/2025).
Saat ini TNI masih melakukan perencanaan terkait pembentukan Kodam baru, namun Maruli menargetkan tahun ini sudah ada Kodam baru.
“Masih kita rencanakan sekarang, kita bikin studi yang baik, semoga tahun ini bisa segera terealisasi,” ujarnya.
Untuk lebih efisien, Mantan Kodam Udayana ini menyebut menaikkan status Korem menjadi Kodam mungkin lebih efisien.
“Untuk lebih cepat dan efisien kita berencana tingkatkan status Korem untuk menjadi Kodam,” tambahnya.
Lokasi penambahan Kodam terbagi di beberapa wilayah seperti Kodam Merauke, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Timur.
TNI AD berencana menempatkan 18 satuan di IKN, Kalimantan Timur, diikuti dengan rencana pembangunan markas Kodim, Korem, dan beberapa koramil.
“Perlengkapan untuk keamanan IKN dan sekitarnya akan kami lakukan secara bertahap,” pungkasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI Gavriel Novanto mengusulkan untuk segera membentuk Kodam di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Saat menjabat Menhan waktu lalu, Presiden Prabowo Subianto pernah mengutarakan rencana pembentukan Kodam baru di Indonesia,” kata Gavriel.
Sebagai anggota Komisi I DPR RI, Gavriel sangat mendukung rencana pembentukan Kodam baru di wilayah NTT, karena wilayah NTT berbatasan langsung dengan Republik Timor Leste dan Australia.
“Provinsi NTT harus punya Kodam sendiri, kita dukung rencana tersebut, apalagi dia berbatasan langsung dengan negara lain,” ujarnya.
SAR Temukan Jasad Jurnalis Metro TV yang Hilang
Selama ini provinsi NTT bergabung dengan Kodam IX Udayana Bali, dan ini sangat tidak efisien karena jarak yang cukup jauh. (oka)