Pemerintah dan DPR RI sepakat menetapkan biaya haji tahun 2025 sebesar Rp89,4 juta per orang.
Rinciannya, Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2025 sebesar Rp89,4 juta dan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) dari calon jemaah Rp55,4 juta per orang.
Ketua Panja Haji 2025, Abdul Wachid mengatakan kesimpulan rapat sudah selesai dan menetapkan biaya haji sebesar Rp89,4 juta.
“BPIH penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi sebesar Rp89.410.258,79,” katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/1/2025).
Secara rinci, Wachid menjelaskan komposisi BPIH terdiri atas biaya yang bersumber dari nilai manfaat pengelolaan keuangan haji per jamaah sebesar Rp33.978.508,01 atau sebesar 38 persen dari BPIH 2025.
Lalu, Bipih rata-rata per jamaah sebesar Rp55.431.750,78 atau sebesar 62 persen dari BPIH Haji 2025.
Biaya tersebut, untuk biaya penerbangan, akomodasi jamaah di Mekkah dan Madinah serta biaya hidup.
“BPIH 2024 sebesar Rp93.410.286 per jamaah, ada penurunan sekitar Rp4.000.027,21,” jelasnya lagi.
Tambahnya, untuk pelunasan Bipih yang dibayar jamaah akan dikurangi setoran awal dan besaran saldo nilai manfaat di virtual accountnya, dan bisa dicicil hingga batas akhir pelunasan.
Sekadar informasi, BPIH terdiri dari dua komponen. Pertama, komponen yang berasal dari jemaah haji atau disebut Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih). Kedua, komponen Nilai Manfaat dari hasil optimalisasi dana setoran awal jemaah haji.
Adanya penurunan BPIH berdampak pada turunnya Bipih dan Nilai Manfaat dari hasil optimalisasi setoran awal jemaah. Sehingga, untuk haji 2025, jemaah hanya membayar Rp 55,4 juta.
Sebelumnya, Wakil Menteri Agama, Romo R Muhammad Syafi’i menyebut merancang penurunan biaya haji lebih efisien dan rasional tanpa harus mengurangi kualitas pelayanan.
“Presiden Prabowo sangat memperhatikan kebutuhan para jemaah haji. Jadi kebijakan biaya haji harus rasional tanpa mengurangi kualitas layanan,” kata Romo.
Wamenag menambahkan, Presiden menaruh perhatian besar terhadap kebutuhan jamaah calon haji, dengan membangun Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi.
Rencana pembangunan Kampung Haji ini sehingga jemaah haji mendapat pelayanan yang lebih layak, aman dan nyaman bagi jamaah haji.
Kampung Prabowo Langowan Jadi Lokasi Pertama MBG di Sulut
Kawasan Kampung Haji rencananya seluas 50 hektare yang berlokasi di Jabal Umar. Lokasi ini merupakan konsesi Kerajaan Arab Saudi selama 100 tahun untuk Indonesia.
“Sinergi antara pemerintah, pengelola dana, dan masyarakat sangatlah penting sehingga pelayanan haji tidak hanya lebih baik, tetapi juga berkesinambungan,” pungkasnya.(ato)
Tidak ada komentar