Pinjaman Paylater Orang Indonesia Tembus Rp21,25 T

admin
14 Des 2024 15:08
Berita 0 242
2 menit membaca

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per Oktober 2024, total pinjaman paylater masyarakat Indonesia tembus Rp21,25 triliun.

Pinjaman melalui aplikasi atau perbankan dengan layanan Buy Now Pay Later (BNPL), mengalami kenaikan yang signifikan secara bulanan mencapai 47,92 persen.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menyebut kenaikan bulan Oktober 2024 lrebih tinggi dari bulan sebelumnya.

“Debet kredit BNPL pada Oktober 2024 tumbuh sebesar 47,92 persen yoy. Lebih tinggi dari pertumbuhan September yakni 46,42 persen,” kata Dian Ediana Rae, Jumat (13/12/2024).

Dengan naiknya jumlah peminjam, Dian mengakui jumlah rekening pada BNPL perbankan ikut meningkat.
Jumlah pinjaman paylater ini naik lebih dari 3,4 juta pengguna rekening BNPL dalam rentan waktu sebulan.

“Bulan September 2024 ada sebanyak 19,82 juta pengguna, dan ini naik pada bulan Oktober 2024 menjadi 23,27 juta pengguna,” Sebut Dian.

OJK juga telah memperingatkan masyarakat agar penggunaan pinjaman paylater dibatasi, sehingga mengakibatkan gagal bayar.

Masyarakat diharakan bisa memilih layanan yang sesuai dengan kebutuhan, dan tidak terjebak dalam utang yang berlebihan, dan memahami produk dan jasa keuangan yang mereka gunakan.

“Kami mewanti-wanti masyarakat untuk tak terjebak dengan pinjaman paylater. Terutama untuk mencegah masalah keuangan yang dapat memengaruhi kesempatan kerja dan pengajuan KPR,” pungkas Dian.

Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjadi salah satu bank yang mencatat kenaikan signifikan pada rekening baru untuk pinjaman melalui paylater.

Executive Vice President (EVP) Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn menyebut pembiayaan BCA terhadap paylater mencapai Rp300 miliar.

“Hingga kuartal III 2024, outstanding pembiayaan Paylater BCA mencapai Rp300 miliar. Naiknya signifikan hingga 169 persen secara year to date (ytd),” kata Hera.

Ribuan Peserta Daftar Jadi PPIH 2025

Peningkatan ini memberi tanda positif bagi BCA karena bisa menyasar segmen-segmen yang memang terbiasa untuk mungkin tidak terlalu big ticket size.

“Pertanda positif lah, karena masyarakat memanfaatkan fasilitas ini karena sangat bermanfaat baik itu untuk yang konsumtif maupun kebutuhan lainnya,” tuturnya. (eva)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *