Yang mengejutkan, dia mengakui telah enam kali melakukan perbuatan serupa.
“Sudah dari tahun 2013 melakukan hal seperti ini, tapi para korban sebelumnya tidak saya bawa lari. Sudah enam korban yang saya dapat,” katanya.
Dari pengakuannya, pelaku terangsang karena sering menonton film porno. Saat menuju sekolah korban, pelaku sangat ingin melampiaskan nafsunya.
“Saya memanggil korban pulang, dengan alasan disuruh mamanya yang sudah menunggu di patung Salib besar Warembungan,” katanya.
Dari perjalanan tersebut, pelaku membawa korban ke Taman Eman, Sonder. Di dalam kolam dan kamar mandi tempat wisata tersebut, pelaku melakukan pencabulan.
Pelaku yang mengaku duda tidak beranak ini juga hendak melakukan pencabulan ketika sampai di Pasar Tondano.
Diketahui, korban pertama kali diketahui diculik pelaku saat ayah korban, Christopher Tawera menginformasikan di sebuah grup media sosial jika anaknya dijemput orang asing.
“Minta tolong kalau ada yang lihat anak saya. Pulang sekolah dijemput orang tidak dikenal dan hingga kini belum tiba di rumah. Anak saya masih memakai seragam sekolah. Mohon bantuan informasi,” tulisnya.
Pelaku penculikan kemudian berhasil ditangkap di Tondano, Kabupaten Minahasa, senin malam.
Baca: Penculik Siswi SD Tertangkap di Tondano
Pelaku ditemukan tim Satpol PP di lokasi pasar yang curiga dengan gerak-gerik tersangka.
Clif Maringka, anggota Satpol PP kemudian teringat postingan postingan di media sosial yang viral sepanjang hari tersebut. .
“Saya melihat seorang lelaki bersama anak perempuan yang masih memakai seragam. Saya lihat foto anak hilang di medsos ternyata sama dengan anak yg bersama pelaku. Saya bersama rekan saya langsung mencabut kunci motor tersangka agar dia tidak lari,” jelas Cliff Maringka.
Keduanya dibantu sejumlah masyrakat setempat langsung melakukan meringkus tersangka yang sudah dalam keadaan bersiap lari dengan motornya.
Masyarakat yang sangat geram dengan perbuatan pelaku, sempat menghajar pelaku beberapa kali.
Korban ditemukan dalam keadaan selamat bersama pelaku penculikan tersebut.
Dari hasil interogasi diketahui, pelaku JR alias Jemmy (39) yang bekerja sebagai tukang ojek memang sudah merencanakan aksinya tersebut.
Penulis: Rizka Alvira
Tidak ada komentar