Puncak Peringatan Bulan Bung Karno 2023 berlangsung meriah, Sabtu (24/6/2023) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK). Ribuan kader dan simpatisan PDIP hadir memerahkan stadion.
Selain jajaran elite PDIP, hadir Presiden RI Joko Widodo, Wapres Maruf Amin, dan Bacapres PDIP Ganjar Pranowo. Tampak juga sejumlah pimpinan partai politik di Indonesia.
Namun, dalam acara tersebut, ada satu hal yang menarik untuk diulas. Tentu saja, sambutan Joko Widodo di hadapan ribuan kader PDIP.
Berbeda dengan Megawati Soekarno Putri dan Puan Maharani, pidato Joko terlihat cukup datar dan singkat. Sebelumnya, Puan dan Mega tampak berapi-api mengajak bahkan meminta kadernya berjanji memenangkan Ganjar Pranowo.
Pemilihan diksi Joko tak spesifik mengajak untuk memenangkan PDIP dan Ganjar Pranowo.
Memang ada penekanan di kalimat untuk menang, menang dan menang. Namun, itu terlihat normatif dan cukup umum sekadar formalitas. Bandingkan saja kalimat per kalimat dari Megawati dan Puan.
Lebih jelasnya, kalimat Joko di akhir pidatonya adalah
“Saya titip untuk semuanya bagi peserta pemilu, baik itu pileg, pilgub, pilbup, pemilihan wali kota, dan pilpres, karena yang hadir di sini sangat menentukan. Tadi pesan Ibu Megawati Soekarnoputri jelas, saya tidak usah mengulang. Saya hanya ingin menyampaikan, selamat berjuang, semangat berjuang untuk menang, untuk menang, untuk menang!” begitu kata Jokowi.
Hal ini tentu saja kembali menimbulkan pertanyaan publik soal dukungan Jokowi terhadap Capres penggantinya. Sejak penetapan Ganjar Pranowo sebagai Bacapres PDIP 21 April lalu, Jokowi masih tetap memberikan dukungannya terhadap Prabowo Subianto.
Di sisi lain, terlihat jelas juga gesture keyakinan dari Prabowo Subianto dalam dua kesempatan. Pertama, di Silaturahmi Idul Fitri Hari pertama Prabowo di Rumah Joko Widodo di Solo, Sabtu (22/4/2023). Kedua, dalam penananaman Mangrove Nasional di Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk-Jakarta Utara, Senin (15/5/2023).
Mari kita ulas lebih dalam…
Mungkin benar adanya, Jokowi sedari awal ingin menjodohkan Prabowo-Ganjar. Sayang, hak prerogatif penentuan Bacapres PDIP ada di tangan Megawati Soekarnoputri.
Kehadiran Joko dalam momen pengumuman Ganjar sebagai Bacapres PDIP, sudah jelas ingin menampilkan citra jika Jokowi adalah seorang petugas partai yang tunduk tidak mbalelo.
Secara logika, ketika PDIP sudah mengumumkan Bacapres, Jokowi seharusnya tinggal membujuk Prabowo untuk legowo menjadi Cawapres Ganjar Pranowo. Jika begitu semuanya selesai, siapapun pasangan lawannya.
Nyatanya, setelah itu Prabowo justru makin gamblang dan lantang mengumumkan dia tetap akan menjadi Calon Presiden 2024. Bahkan Prabowo makin percaya diri. Tentu saja, restu presiden adalah faktor utama kepercayaan diri tersebut.
Dalam posisi ini, jelas Prabowo mendapatkan keuntungan sangat besar. Jika keadaan ini terus berlanjut hingga hari H, peluang Prabowo menjadi presiden RI ke-8 sangat besar. Suara pendukung Anies Baswedan, jika terhempas di putaran pertama atau bahkan tak jadi mengikuti Pilpres, sudah pasti akan mengarah ke Prabowo.
Namun, satu hal utama yang mungkin publik lupa, Jokowi-Prabowo pernah bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus, Sabtu (13/7/2019).
Mereka kemudian banyak ngobrol di atas MRT. Ini adalah awal rekonsiliasi sekaligus menjadi momentum awal Prabowo bergabung ke dalam kabinet Jokowi-Maruf.
Secara posisional, Jokowi-Prabowo waktu itu masing-masing memiliki posisi tawar yang tinggi dan sama kuat. Ketika hasilnya Prabowo akhirnya ‘mengalah’ bersedia jadi bawahan Jokowi, sudah tentu ada pembicaraan lain. Apa itu? Wallahualam. Bukan tidak mungkin, ada kesepakatan antara Jokowi-Prabowo. Mirip Perjanjian Batu Tulis.
Menarik melihat langkah Jokowi, Prabowo, Megawati dan Pranowo beberapa bulan mendekati hari pemungutan suara. Mungkinkah Prabowo akan menurunkan obsesinya menjadi cawapres? Atau Prabowo tetap yakin maju sebagai calon RI 1 dengan restu Jokowi?
Tentu saja, akan banyak pembicaraan belakang layar yang tak akan pernah terpublikasi, berseberangan dengan yang tampil di media.
Baca: Prabowo-Erick Thohir, Pertandingan Selesai
Biar waktu yang menjawab… (fgt)