Menkes Buka Data, RSUP Prof Kandou Manado Terbanyak Kasus Perundungan

admin
1 Mei 2025 11:59
Berita 0 191
3 menit membaca

Setelah Kemenkes buka data, ternyata RSUP Prof Kandou Manado paling banyak terdapat kasus perundungan atau Builying.

Sepanjang tahun 2024, lebih dari 35 persen laporan Perundungan atau bullying berasal dari fakultas kedokteran.

Bentuk perundungan yang paling sering terjadi meliputi perundungan verbal, tekanan psikologis, hingga praktik kekerasan yang dibungkus dalam tradisi senioritas.

Data ini terungkap ketika Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, melakukan rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (30/4/2025).

Sejak Kemenkes membuka kanal pengaduan builying tahun 2023 lalu, terdapat 2 ribu laporan perundungan. Mirisnya, ada 600 aduan terkonfirmasi perundungan.

“Sangat banyak, dan ini harus segera kita selesaikan, sehingga ke depan tak ada lagi kasus-kasus seperti ini,” kata Budi.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin merinci, ada 57 persen bentuk perundungan non fisik dan non verbal.

“Ada 91 kasus tugas jaga yang tak wajar dan pembiayaan luar kebutuhan pendidikan yang nilainya puluhan hingga ratusan juta rupiah.”

“98 kasus pengucilan atau pengabaian, 50 kasus penugasan untuk kepentingan pribadi senior atau konsulen,” beber Menkes.

Selain itu, terdapat juga 34 persen bentuk perundungan kekerasan secara verbal yang mahasiswa senior lakukan terhadap juniornya.

“Kalau fisik biasanya disuruh makan cabai, makan telur mentah, push up, hingga berdiri selama 7 sampai 8 jam,” jelas Budi.

Data Kemenkes juga menyebutkan ada 300 laporan kasus perundungan yang terjadi di Rumah Sakit milik Kementerian Kesehatan.

10 Rumah Sakit Kemenkes terbanyak kasus perundungan:

RSUP Kandou Manado: 77 kasus
RSUP Hasan Sadikin: 55 kasus
RSUP IGNG Ngoerah: 42 kasus
RSUP Dr Sardjito: 36 kasus
RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo: 32 kasus
RSUP Moh. Hoesin Palembang: 29 kasus
RSUP Dr Kariadi: 28 kasus
RSUP H. Adam Malik: 27 kasus
RSUP Dr. M. Djamil: 22 kasus
RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo: 15 kasus

Tambah Budi Gunadi Sadikin, setelah berkoordinasi dengan
Kemenristekdikti, sedikitnya ada 10 prodi terbanyak yang melaporkan kasus perundungan.

10 Prodi terbanyak kasus perundungan:

Prodi penyakit dalam: 80 kasus
Prodi bedah: 46 kasus
Prodi anestesi: 27 kasus
Prodi obgyn: 22 kasus
Prodi anak: 21 kasus
Prodi bedah plastik: 16 kasus
Prodi mata: 16 kasus
Prodi mata: 16 kasus
Prodi bedah saraf: 16 kasus
Prodi bedah plastik: 16 kasus
Prodi orthopedi:15 kasus
Prodi neurologi: 14 kasus

Tingginya kasus perundungan dalam Fakultas Kedokteran, membuat beberapa kampus mulai mereformasi sistem pengkaderan dan memperketat aturan terkait perundungan.

Harapannya, dunia pendidikan kedokteran dapat menjadi tempat yang tidak hanya menghasilkan dokter yang cerdas, tetapi juga memiliki integritas dan empati yang tinggi.

Pernyataan Tegas RSUP Kandou Manado Terkait Kasus Perundungan

Pihak RSUP Prof Kandou Manado pada tahun 2024 lalu telah menolak tegas adanya kasus perundungan, setelah pihak RS mendengar adanya kasus tersebut.

“Perundungan bisa menghambat proses belajar dan pengembangan diri yang berdampak buruk, baik secara mental maupun emosional,” kata pihak RS.

Rumah Sakit ODSK Sebaiknya Diganti Menjadi RS Marie Thomas

Gubernur Sulut Tunjuk Mantan Kepala Daerah Jadi Staf Khusus

Upaya sosialisasi dan pendidikan anti-bullying terus dilakukan RSUP Kandou Manado, terutama bagi peserta pendidikan dokter spesialis (PPDS-1), Coas, dan mahasiswa magang.

RSUP Kandou Manado terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, yang aman dan kondusif bagi mahasiswa magang.

Manajemen RSUP Kandou berkomitmen untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang positif, sehingga mahasiswa magang dapat mencapai potensi terbaik sesuai dengan kompetensi yang mereka miliki.(oka)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *