Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, heboh demam Babi Afrika terjadi di Indonesia. Sudah ada 32 provinsi yang melaporkan kasus tersebut.
Badan Karantina Indonesia (Barantin) menyebut demam Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) tengah marak di tanah air.
Barantin mengatakan telah menerima laporan adanya kasus demam babi ini dari 32 provinsi di Indonesia.
Kepala Biro Komunikasi Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Aji Muhawarman mengatakan ASF merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Genus, Family Asfaviridae dan
Asfivirus.
Virus ini dapat menyerang ternak babi domestik dan babi liar pada semua tingkatan umur. Juga sangat cepat menular terhadap babi lainnya.
“ASF sangat cepat menular, bahkan dapat menyebabkan kematian hingga 100 persen dan merugikan peternakan babi,” kata Aji, Selasa (17/12/2024).
“Kemenkes telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian. ASF bukan penyakit zoonosis tetapi penyakit yang hanya menyerang babi,” katanya.
Aji menjelaskan, virus ASF ini tidak berbahaya bagi manusia karena tak ada penularan langsung dari hewan ke manusia.
“Kalau ada temuan babi sakit atau mati harus segera melapor ke Dinas Peternakan setempat supaya bisa langsung ada tindakan pencegahan,” jelas Aji.
Menurut Aji, hingga saat ini belum ada vaksin untuk melawan virus ASF. Jadi cara terbaik untuk pencegahan adalah mengonsumsi daging babi yang sehat.
Kemenkes juga mengajak peternak babi untuk selalu melakukan pembersihan dan desinfeksi peternakan babi.
Masyarakat juga harus mengonsumsi babi dari babi yang sehat. Pengawasan pemotongannya oleh otoritas yang berwenang, serta proses memasak yang matang.
Sementara itu, Pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menjelaskan demam babi afrika adalah satu penyakit yang sebetulnya terjadi pada babi, seperti babi ternak hingga babi hutan.
Wow, BMW Bangun Showroom 3S Senilai Rp80 Miliar di Sentul
Virus ASF ini dapat menyebar dengan cepat melalui kontak fisik dari hewan babi ke sesama babi. Melalui cairan tubuh, kotoran, atau menyebar melalui barang yang terkontaminasi, seperti tempat makan, air minum, hingga peternaknya.(ato)
Tidak ada komentar