Investor Baru Suntik Rp6,5 Triliun Bangun IKN, Fakta atau Hoax?

admin
13 Feb 2025 11:14
Berita 0 236
2 menit membaca

Pemangkasan anggaran terhadap pembangunan IKN tak berdampak pada investor yang ingin masuk. Terbukti ada 5 investor baru yang tertarik bangun IKN.

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono mengatakan ada 5 investor swasta lokal dan asing baru yang masuk IKN.

Mantan Menteri PUPR ini menyebut kelima investor baru ini masuk pada bulan Januari 2025 lalu.

“Ada 5 yang baru masuk Januari kemarin dan investasi mereka diperkirakan capai Rp6,49 triliun,” kata Basuki dalam raker bersama DPR RI, Rabu (12/2/2025).

Perusahaan yang masuk siap menanamkan modal mereka di berbagai sektor mulai dari sektor hunia, hotel, pendidikan, ritel, hingga perkantoran.

Lima investor IKN yang masuk adalah PT Makmur Berkah Hotel, yang berencana membangun hotel bintang lima internasional.

Hotel ini akan berdiri diatas lahan seluas 2,04 ha di KIPP 1A. Nilai investasi sebesar Rp950 miliar, dan rencana pembangunan mulai tahun 2025.

Kedua adalah Universitas Negeri Surabaya (UNS) Kampus Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU), dengan luas lahan 2,19 hektare.

Kampus ini akan berdiri di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1B, dengan nilai investasi Rp150 miliar, dan pembangunan mulai 2025.

Kemudian, ada PT Citradel Group Indonesia. Perusahaan asal Malaysia ini akan membangun townhouse dan mixed-use di lahan seluas 2,17 hektare di KIPP 1A.

Estimasi nilai investasi sebesar adalah Rp3,97 triliun, dengan rencana pembangunan tahun 2025.

Berikutnya adalah PT Vitka Delifood yang akan membangun Rumah Makan (RM) Padang Sederhana dan Momoo Juice.

Biaya investasinya mencapai Rp20 miliar dan berdiri diatas di lahan seluas 0,35 hektare di KIPP 1A. Rencananya pembangunannya pada 2025.

Terakhir, PT Puri Persada Lampung yang bakal mendirikan gedung perkantoran di lahan seluas 3 hektare di KIPP A1.

Pembangunan gedung perkantoran ini akan mulai Juli 2026, dengan estimasi angka investasi sebesar Rp1,4 triliun.

Pengamat kebijakan publik, Ridho kepada newsantara mengatakan, hal tersebut merupakan hal positif di tengah penghematan ketat pemerintah saat ini. Namun dia mengingatkan, jangan lagi itu hanya janji manis sebatas MoU, tapi pada akhirnya tanpa kejelasan.

“Tentu itu kabar yang baik. Semoga pembangunan yang mereka janjikan, bisa segera terealisasi,” katanya.

Sekadar informasi, pernyataan seperti itu berulangkali terjadi di zaman Jokowi.

Mantan presiden dan para menterinya waktu itu, selalu mengatakan sudah banyak investor yang akan berinvestasi di IKN, termasuk investor asing. Namun kenyataannya, sampai era Jokowi berakhir, para investor tersebut ternyata tak ada.  

Anggaran IKN tahun 2025 adalah sebesar Rp6,39 triliun, namun jumlah ini berkurang seiring pemerintah melakukan efisiensi anggaran.

Sehari Pelantikan, 505 dari 545 Kepala Daerah Langsung Tidur di Tenda

Selain memangkas anggaran IKN sebesar Rp1,15 triliun, pemerintah juga memotong anggaran belanja pegawai sebanyak Rp199,98 miliar. (eva)

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *