Gugusan Nusa Utara, Surga di Beranda Indonesia

Bang Kipot
15 Nov 2017 18:33
Manadopedia 0 895
4 menit membaca

Sulut merupakan provinsi yang memiliki gugusan kepulauan Nusa Utara, dengan 3 kabupaten kepulauan.

Pembangunan daerah perbatasan atau daerah terdepan Indonesia, saat ini mengalami peningkatan yang cukup pesat.

Hal ini sesuai komitmen pemerintah menjadikan daerah perbatasan sebagai beranda Indonesia atau etalase terdepan negara.

Selain bertujuan untuk mewujudkan sila ke-5 dalam Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Juga, untuk menciptakan rasa aman dan nyaman di setiap jengkal wilayah Republik Indonesia agar kedaulatan NKRI tetap terjaga.

Provinsi Sulawesi Utara adalah salah satu provinsi yang memiliki frontiers (zona batas dua negara) di wilayah utara Indonesia. Menjadi beranda terdepan di bagian utara Indoensia.

Wilayah ini terdapat garis batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) antara Indonesia dan Filipina sepanjang 1.161,13 km.

Sulut merupakan provinsi yang memiliki gugusan kepulauan Nusa Utara, dengan 3 kabupaten kepulauan.

Yaitu Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

Bataha Santiago, Raja Pemberani Penakluk VOC

Ketiga kabupaten kepulauan dominan dengan wilayah perairan. Luas perairan mencapai 53.426,61km2, dan 2253,24 km2 adalah total dari luas pulau-pulau.

Kurang lebih terdapat 200 pulau, di kawasan yang sering disebut Nusa Utara ini.

Awalnya, tiga kabupaten ini masih bergabung dengan nama Kabupaten Sangihe Talaud.

Daerah ini terkenal dengan hasil perkebunannya antara lain kelapa, cengkeh, pala, dan coklat. Komoditi pala begitu terkenal hingga ke mancanegara.

Nusa Utara memiliki sejumlah tempat wisata indah bak surga yang belum terjamah. Banyak turis yang berkunjung langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.

Tengok saja, objek wisata alam Gunung Karangetang, Danau Makalehi, Pemandian air panas Lehi, Danau Kapeta, Pantai Lanage dan Pantai Taman Laut Balirangen. Itu masih sebagian kecil keindahan yang ada di gugusan Nusa Utara.

Tiga kabupaten di Nusa Utara tersebut kini mulai mendapat sentuhan pemerintah, hal yang jarang terjadi, bahkan sejak republik ini menyatakan kemerdekaannya.

SITARO

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), adalah kabupaten termuda di wilayah nusa utara hasil pemekaran dari Kabupaten Sangihe pada tahun 2007.

Nama Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) sendiri diambil dari nama 3 pulau terbesar di kabupaten ini, yaitu pulau Siau, pulau Tagulandang dan pulau Biaro.

Kabupaten ini memiliki 47 buah pulau besar dan kecil dengan luas keseluruhan pulau mencapai 275,86 km2.

Luas perairannya mencapai 4.500 km2. Beribukota di Ondong Siau, Kabupaten Sitaro terbagi atas 10 Kecamatan, 4 Kelurahan, dan 80 Desa, dengan jumlah penduduk mencapai 65.827 jiwa (2016).

Sitaro memiliki 5 gunung yaitu Gunung Karangetang (1.784 mdpl), Gunung Dalage (1.165 mdpl), Gunung Kolongan (1.158 mdpl).

Ada juga Gunung Tamata (1.134) mdpl) di pulau Siau, serta Gunung Ruang (714 mdpl) di depan pulau Tagulandang.

Adapun Gunung Karangetang tercatat sebagai salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Gunung yang memiliki nama lain yaitu Gunung Api Siau ini tercatat sejak tahun 1675 sudah meletus sebanyak lebih dari 40 kali.

Hal ini menjadikan Kabupaten Sitaro memiliki tanah yang subur untuk pertanian dan perkebunan. Salah satu hasil perkebunannya yaitu pala sangat terkenal di penjuru dunia.

SANGIHE

Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah hasil dari pemekaran Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud pada tahun 2002.

Pada tahun 2007 kabupaten ini kembali dimekarkan dimana kepulauan Siau, Tagulandang dan Biaro menjadi kabupaten sendiri.

Sangihe terdiri dari 105 pulau besar dan kecil dengan luas keseluruhan daratan mencapai 736,98 km2.

Perairannya seluas 11.126.61 km2. Beribukota di Tahuna.

Kabupaten yang memiliki semboyan “Somahe Kai Kehage” ini terbagi atas 15 Kecamatan, 22 Kelurahan, dan 145 Desa, dengan jumlah penduduk sebesar 130.024 jiwa (2016).

Tak berbeda dengan kabupaten Sitaro serta wilayah Sulawesi Utara lainnya, kabupaten yang memiliki kisah heroik Raja Bataha Santiago pada abad ke-17 ini.

Daerah ini memiliki beberapa gunung yang menghiasi wilayahnya. Gunung Awu (1.320 mdpl) dan Gunung Kakiralong (1.002 mdpl) di Tahuna.

Ada juga Gunung Sandaruman (1.046 mdpl) di Tamako, dan Gunung Banua Wuhu (5 meter dibawah permukaan laut) di Tatoareng.

TALAUD

Kabupaten Kepulauan Talaud adalah kabupaten terbesar di wilayah Nusa Utara dengan luas keseluruhan pulau mencapai 1.240,40 km2, serta luas perairannya mencapai 37.800 km2.

Talaud merupakan kabupaten hasil dari pemekaran Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud pada tahun 2002.

daerah ini terdiri dari 20 pulau besar dan kecil ini, terdiri dari 19 Kecamatan, 11 Kelurahan, dan 142 Desa.

Jumlah penduduk sebanyak 89.836 jiwa (2016). Adapun kabupaten paling utara di Indonesia ini beribukota di Melonguane yang terletak di pulau Karakelang.

Wilayah Talaud sendiri memiliki nama lain saat Kerajaan Majapahit berdiri yaitu Udamakatraya, menandakan Kepulauan Talaud memiliki sejarah peradaban yang panjang di bumi Nusantara.

Ini merupakan realisasi dari Presiden Joko Widodo dengan meresmikan bandar udara Miangas pada tanggal 19 Oktober 2016 sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam membangun beranda terdepan Indonesia.

Kini Miangas menjadi etalase Indonesia di bagian utara, yabg berbatasan dengan Filipina.

Saat Presiden berkunjung ke Miangas, ada hal unik ketika Jokowi membasuh mukanya dengan air laut di Pantai Miangas.

Dari cerita, siapapun yang membasuh wajah dengan air laut Miangas pasti akan kembali ke daerah tersebut.

Hal tersebut sempat dibisikkan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey ketika mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya tersebut.

Penulis : Fathur Ridho

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *