8 Grand Master Catur Asal Indonesia – Untuk mendapatkan gelar Grand Master dalam olahraga Catur memang tidak mudah. Perlu perjuangan dan konsistensi untuk meraihnya.
Ada beberapa tahapan sebelum mencapai tingkatan Grandmaster (GM). Pemain catur professional harus terlebih dulu mencapai posisi Kandidat Master (CM), Master Fide (FM) kemudian Master Internasional (IM).
Selain itu, untuk mencapai GM, butuh tiga norma (standar pencapaian) dalam sebuah turnamen international. Juga mencapai Rating FIDE 2500.
Tak mudah memang, mencapai kasta elite olahraga catur tersebut. Buktinya, sampai tahun 2023 hanya ada 8 Grandmaster catur asal Indonesia. Ketinggalan jauh dengan Rusia, China, Amerika Serikat dan India.
Empat negara tersebut bahkan sudah pernah memiliki juara dunia catur tak terbantahkan.
Herman Suradiradja lahir 14 Oktober 1947 dan meninggal dunia 6 Juni 2016. Dia asal Sukabumi, Jawa Barat.
Herman merupakan pecatur Indonesia pertama yang mendapatkan gelar Grand Master catur, tepatnya pada tahun 1978.
Dia banyak menimba ilmu di Bulgaria. Pernah menjadi juara nasional tahun 1975. Hanya butuh setahun, Herman meraih gelar Intenasional Master (IM).
Dia juga 4 kali mewakili Indonesia dalam Olimpiade catur (1966, 1972,1978,1980). Prestasinya, 10 kemenangan, 20 remis dan 10 kekalahan.
Mungkin Utut adalah GM paling terkenal di Indonesia. Dia lahir tanggal 19 Maret 1965 di Jakarta.
Utut Adianto meraih gelar Grand Master tahun 1986 ketika Olimpiade Catur di Dubai, Uni Emirat Arab. Utut menjadi GM termuda Asia Tenggara ketika berusia 21 tahun.
Dia orang kedua menjadi Grand Master catur asal Indonesia. Prestasi tertingginya, berada di peringkat 39 dunia dengan FIDE rating 2615 pada tahun 1997.
Utut sembilan kali membawa Indonesia dalam olimpiade catur (1982-2016). Hasilnya, 45 kemenangan, 35 remis, dan 22 kalah.
Ardiansyah asal Banjarmasin Kalsel adalah GM ke-3 asal Indonesia. Lebih familiar dengan nama Haji Ardiansyah. Para pecatur muda memanggilnya Abah.
Dia lahir 5 Desember 1951 dan meninggal dunia pada tanggal 28 Oktober 2017.
Mendapatkan gelar Internasional Master tahun 1969, namun harus menunggu 17 tahun untuk gelar Grand Master pada tahun 1986.
Gelar GM Abah bareng dengan milik Utut Adianto karena dia juga menjadi anggota tim Olimpiade 1986 di Dubai, UEA. Prestasinya, adalah pecatur Indonesia terbanyak tampil dalam olimpiade catur yakni sebanyak 11 kali (1970-1996).
Catatannya 54 menang, 44 remis dan 46 kekalahan. Dia pernah mengalahkan Vishwanatan Anand, yang kelak menjadi juara dunia catur, pada tahun 1986.
Edhi Handoko lahir pada 28 Agustus 1960 dan meninggal 17 Februari 2009, berasal dari Solo, Jawa Tengah. Menjadi GM ke-4 asal Indonesia.
Gelar Master Internasional dia raih pada 1982. 12 tahun kemudian, saat mengikuti Sirkuit Asia dia meraih gelar GM pada 1994.
Dia 8 kali memperkuat Indonesia pada Olimpiade Catur (1980-2000). Hasilnya, 34 menang, 38 kali remis serta 22 kalah.
Ruben Muljadi Gunawan menjadi GM ke-5 asal Indonesia. Dia lahir di Jakata pada 17 April 1968 dan meninggal tanggal 27 Agustus 2005.
Meraih gelar grand Master tahun 1997 usai mengikuti Turnamen Intenasional di Jakarta.
Dia pernah mewakili Indonesia dalam 2 Olimpiade catur (2000 dan 2004) dengan hasil 4 kmenang, remis, dan 7 kekalahan.
Pada olimpade Calvia, Spanyol tahun 2004, Ruben tidak menyelesaikan seluruh pertandingan karena sakit radang paru.
Cerdas Barus lahir 1 Januari 1961, berasal dari Karo, Sumatera Utara. Hebatnya, Cerdas Barus adalah seorang pecatur tuna rungu. Menjadi Grand Master ke-6 Indonesia ketika mengikuti Olimpiade Catur 2002 di Bled, Slovenia.
Dia 7 kali membawa bendera Indonesia di Olimpiade Catur (1984-2002). Hasilnya, 25 kali kemenangan, 33 kali remis, dan 11kekalahan.
Prestasi hebat lainnya, dia meraih medali emas perseorangan pemain papan tiga pada Olimpade Bled, Slovenia tahun 2002.
Susanto Megaranto kini menjadi icon catur Indonesia saat ini. Dia lahir 8 Oktober 1987 di Indramayu, Jawa Barat.
Sejak kecil, banyak yang memprediksi Susanto akan mengikuti jejak sang guru, Utut Adianto. Dia bahkan meraih GM ke 7 Indonesia pada usia 17 tahun. Rekor itu menumbangkan rekor Utut (21 tahun).
Tahun 2004, Susanto berhasil meraih gelar Grand Master pada Olimpiade Catur Ke-37 di Calvia, Mallorca, Spanyol. Dia membawa nama Indonesia dalam Olimpiade catur sejak di Istambul, Turki 2002 sampai Chennai, India 2022.
Novendra Priasmoro menjadi GM ke-6 Indonesia ketika menjuarai Liberec Open 2020, di Liberec, Ceko. Dia lahir, 24 November 1999 di Jakarta.
Baca: 8 Pecatur Terbaik Sepanjang Masa
Dia kini menjadi penerus Susanto Megaranto sekaligus menjadi mentor bagi pemain muda Indonesia lain. (BangKipot).