MANADO — Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, melakukan peninjauan lapangan ke kawasan wisata religius Bukit Kasih di Kanonang sebagai langkah awal penyusunan program revitalisasi. Kunjungan itu memperlihatkan perhatian provinsi terhadap infrastruktur dan fasilitas pendukung yang dinilai perlu perbaikan agar situs yang selama ini menjadi simbol kerukunan antarumat beragama kembali menarik wisatawan lokal dan mancanegara.
Dalam inspeksi yang berlangsung siang hari, rombongan gubernur meninjau kondisi tangga penghubung, area destinasi ibadah lima agama, dan jalur akses pengunjung. Temuan awal menunjukkan beberapa fasilitas mengalami kerusakan dan perlu penataan ulang agar aman dan nyaman bagi pemeluk agama serta wisatawan. Pemerintah provinsi berjanji memprioritaskan perbaikan infrastruktur dan fasilitas penunjang sebagai tahap pertama revitalisasi.

Menurut laporan instansi terkait, langkah-langkah prioritas mencakup perbaikan jalur tangga, peningkatan penerangan, penataan area parkir, serta pemugaran lokasi peribadatan agar keseimbangan fungsi keagamaan dan atraksi pariwisata tetap terjaga. Pemerintah daerah juga meninjau kemungkinan melibatkan masyarakat setempat dan pihak swasta dalam program pemeliharaan berkelanjutan.
Kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Sejumlah media lokal merekam interaksi gubernur dengan tokoh masyarakat dan pengelola setempat, di mana ia menekankan pentingnya menjaga nilai spiritual dan historis Bukit Kasih sambil mengembangkan potensi ekonomi mikro bagi warga sekitar melalui pariwisata yang terkelola. Rencana lanjutan diperkirakan akan memasukkan rencana anggaran dan tahapan teknis yang disusun bersama dinas pariwisata dan pemerintahan kabupaten/kota terkait.
Profil singkat Gubernur Yulius Selvanus memperlihatkan bahwa sejak dilantik pada Februari 2025, ia aktif mendorong sejumlah program pariwisata dan infrastruktur di Sulawesi Utara, termasuk pembukaan rute penerbangan untuk memperluas akses wisata. Pendekatan revitalisasi Bukit Kasih menjadi salah satu upaya pemerintahan provinsi untuk merangkul aspek budaya, agama, dan ekonomi lokal.
Selama proses revitalisasi, pemprov menyatakan akan mengedepankan prinsip keterbukaan: menyosialisasikan rencana kepada pemuka agama, komunitas lokal, serta pelaku usaha pariwisata sehingga perbaikan dapat berlangsung tanpa mengurangi nilai-nilai spiritual situs. Waktu pelaksanaan dan sumber dana akan diumumkan setelah rancangan teknis dan alokasi anggaran final disepakati.
Bukit Kasih, dengan jejak sejarahnya sebagai simbol kebersamaan antarumat beragama di Sulawesi Utara, kembali menjadi perhatian pemerintahan baru. Revitalisasi yang direncanakan diharapkan tidak hanya memperbaiki fisik lokasi, tetapi juga menghidupkan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat tanpa mengorbankan fungsi religiusnya.
