Tempat Wisata di Manado Sulawesi Utara

F. G. Tangkudung
11 Mar 2023 11:38

8 menit membaca

Ini Tempat Wisata Terlengkap di Sulawesi Utara

Tempat wisata di Manado Sulawesi Utara begitu beraneka ragam. Manado adalah ibukota Provinsi Sulawesi Utara merupakan provinsi paling utara di Indonesia dan berbatasan dengan negara Filipina.

Baca: 1001 Tempat Wisata Baru di Sulawesi Utara

Posisi Sulawesi Utara sangat strategis karena berada di semenanjung samudera pasifik. Provinsi ini juga memiliki gugusan kepulauan Nusa Utara yang memiliki hampir 200 pulau besar dan kecil dengan sejumlah tempat wisata.

Tempat wisata di Sulawesi Utara

Bagi para wisatawan yang baru pertama kali berkunjung, berikut Newsantara.id merangkum sejumlah tempat wisata di Manado yang bisa menjadi tujuan para traveler ketika berada di daerah “Torang Samua Basudara” ini :

Wisata Bawah Laut

Bunaken

Sejak dulu Sulawesi Utara selalu identik dengan Taman Nasional Bunaken (TNB). TNB resmi terekspos tahun 1991 ketika program promosi wisata pemerintah kala itu, Visit Indonesia Year 1991.

TNB merupakan habitat untuk 390 spesies terumbu karang dan ribuan spesies satwa laut seperti ikan, reptil, moluska, dan mamalia laut.

Tahun 2005, TNB terdaftar ke UNESCO bersama Taman Laut Raja Ampat, Taman Laut Wakatobi, Kepulauan Derawan dan Taman Nasional Taka Bone.

Keempatnya menjadi kandidat untuk masuk ke Situs Warisan Dunia. TNB meliputi daratan Bunaken, Manado Tua, Mantehage, Naen dan Siladen.

Sementara itu, Siladen Resort and Spa di Taman Laut Bunaken, tahun 2017 menjadi resort dan pusat penyelaman terbaik dunia oleh Dive Magazine yang berpusat di London Inggris.

Pulau Lembeh

Tempat wisata di Manado yang terkenal adalah keindahan taman laut Bunaken. Namun itu bukan satu-satunya surga spot bagi para snorkeler.

Ada juga keindahan Laut Pulau Lembeh di Minahasa Utara yang masuk dalam jajaran pusat penyelaman terbaik dunia versi Dive Magazine.

Wisata Sejarah

Waruga

Waruga adalah makam kuno suku Minahasa di Sulawesi Utara. Ini adalah batu besar yang menutup jenazah dalam posisi duduk. Bangunan ini banyak terdapat di Minahasa Utara.

Makam Imam Bonjol dan Makam Kiai Modjo

Imam Bonjol merupakan pemimpin kaum Padri di Sumatera Barat ketika melawan penjajah.

Sementara itu, Kiai Modjo adalah tangan kanan Pangeran Diponegoro saat melawan kaum Belanda di Pulau Jawa.

Tokoh berpengaruh tertangkap Belanda kemudian menjalani pengasingan hingga meninggal dunia di Sulawesi Utara.

Makam Imam Bonjol berada di Lota Pineleng Minahasa, sedangkan Makam Kiai Modjo dan pasukannya berada di Tondano Minahasa.

Tahun 2016, pemerintah juga menetapkan dua makam ini sebagai Cagar Budaya Peringkat Nasional.

Museum Negeri Sulawesi Utara

Dalam museum yang berdiri tahun 1991 ini, ada hampir tiga ribu koleksi yang berkaitan dengan Sulawesi Utara. Mulai dari Kepulauan Kabupaten Talaud hingga Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Museum ini berada di pusat Kota Manado atau di depan SMPN 1 Manado.

Wisata Religi

Bukit Kasih

Bukit ini menjadi ikon Sulawesi Utara yang menggambarkan kehidupan dan kerukunan masyarakatnya. Tempat ibadah agama yang ada di Indonesia berdiri berdampingan lambang kerukunan antar umat beragama.

Untuk mencapainya pengunjung harus menaiki 2435 anak tangga.

Tepat di tengah lokasi ini ada sebuah tugu dengan tinggi 20 meter yang di atasnya ada burung merpati yang hinggap di bola dunia. Hal ini melambangkan perdamaian di bumi.

Pengunjung juga bisa menikmati aneka jajanan di lokasi ini, termasuk menikmati telur rebus dari air panas alam. Atau, bisa juga sekadar merendam kaki di air belerang.

Lokasi ini berada di Desa Kanonang Kawangkoan, Kabupaten Minahasa.

Klenteng Ban Hin Kiong

Klenteng ini merupakan klenteng tertua di Kota Manado yang berdiri pada akhir tahun 1600-an. Bangunan ini ramai ketika perayaan Imlek dan Cap Go Meh. Lokasinya tepat berada di Pusat Kota Manado atau yang sering disebut Kampung China (Pecinan)

Gereja Sentrum

Gereja ini adalah gereja tertua di Kota Manado yang berdiri tahun 1677. Bangunan ini juga pernah hancur di bom ketika Perang Dunia II. Selanjutnya, untuk mengenang peristiwa tersebut, di samping lokasi gereja berdiri tugu setinggi 40 meter.

Gereja ini kembali dibangun pada tahun 1952. Lokasinya berada di pusat Kota Manado, hanya sekitar 100 meter dari titik nol Kota Manado.

Masjid Agung Awwal Fathul Mubien

Masjid ini juga merupakan Masjid pertama di Kota Manado. Bangunan ini berdiri tahun 1770.

Bukit Doa

Bukit Doa yang berada di Kota Tomohon adalah tempat untuk mengenang prosesi jalan salib Yesus Kristus.

Banyak patung melambangkan penderitaan Yesus Kristus sebelum kematiannya, termasuk patung Pieta yang melukiskan Bunda Maria memeluk Yesus Kristus yang sudah wafat.

Lalu, Ada juga Kapel Mother Mary dan Amphytheatre yang sering menjadi spot prewedding.

Dengan bunga indah yang menghampar di sekitar bangunan, udara sejuk dan view gunung lokon, membuat tempat ini wajib jadi persinggahan.

Wisata Pantai

Pantai Pal

Pantai ini sangat indah dengan hamparan pasir putihnya mirip dengan pantai Kuta Bali.

Setiap akhir pekan pantai ini selalu ramai dikunjungi wisatawan atau keluarga yang ingin melepas penat. Pantai Pal berada di Likupang Minahasa Utara.

Pulau Lihaga

Pulau Lihaga juga berada di Kabupaten Minahasa Utara. Dari Likupang wisatawan akan naik perahu nelayan untuk sampai di pulau tak berpenghuni ini. Di sana terhampar pantai sangat indah dengan pasir putihnya.

Pulau Sara dan Pulau Mahoro

Hampir sama dengan Pulau Lihaga, Pulau Sara dan Pulau Mahoro juga memiliki keindahan bak surge bagi para pecinta wisata pantai. Dengan pasir putih dan air jernih, dijamin wisatawan akan terus memimpikan keindahannya.

Lokasi Pulau Sara berada di Kabupaten Kepualaun Talaud sedangkan Pulau Mahoro berada di Kabupaten Kepulauan Sitaro.

Selain lokasi di atas, Sulawesi Utara yang posisinya dikelilingi laut, menyimpan banyak potensi wisata pantai. Bahkan hampir setengahnya belum terjamah dan terkespos.

Wisata Air Terjun

Air Terjun Ratahan Telu, Pineleng
Lokasi Air Terjun Kima Atas Mapanget
Air Terjun Tumimperas, Tomohon

Wisata Ekstrem

Pasar Tomohon

Pasar Bersehati Tomohon memiliki sisi keunikan dan kontroversinya. Tempat ini menjual daging yang terbilang ekstrem, seperti ular, kucing, babi hutan, biawak, kelelawar dan masih banyak lagi.

Arung Jeram Timbukar

Jika wisatawan cukup berani, arena arung jeram Timbukar di Kota Tomohon bisa menjadi tempat wisata pilihan untuk melepas penat sekaligus juga menguji nyali.

Wisata Flora/ Agriculture

Lokasi Wisata Bunga Tomohon

Kota Tomohon dikenal sebagai Kota Bunga.

Bahkan, Tomohon International Flowers Festival (TIFF) sering bersanding dengan Tournament of Roses (ToR) Pasadena yang kesohor itu.

Jika tak bertepatan dengan agenda penyelenggaraan TIFF, wisatawan bisa mengunjungi Desa Rurukan. Keindahan Alam bertabur bunga membuat wisatawan akan selalu berbunga-bunga.

Agrowisata Modoinding

Kecamatan Modoinding berada di ujung Kabupaten Minahasa Selatan. Daerah ini menjadi daerah terdingin di Sulawesi Utara.

Hasil pertanian masyarakatnya menjadikan daerah ini begitu terkenal. Kentang, bawang, kol, dan sejumlah tanaman hortikultura memiliki kualitas A plus.

Tak heran banyak daerah yang menjadi importir bahan-bahan dari daerah ini. Daerah ini bisa menjadi tempat wisata alternatif.

Wisata Fauna

Cagar Alam Tangkoko Batuangus

Lokasinya berada di Kota Bitung, yang berbatasan dengan Cagar Alam Gunung Duasudara. Cagar alam ini ada hutan hujan yang penuh flora seperti coro, gora hutan, ares, bintangar, lengki, nantu dan bombongan.

Ada juga Edelweis dan spesies kantong semar di hutan lumutnya.

Taman Wisata Batu Putih juga menyimpan flora pantai seperti pandan, bitung, ketapang, jati dan sebagainya.

Namun yang paling terkenal adalan fauna yang hidup di dalamnya yang hanya ada di Sulawesi Utara. Sejumlah fauna itu adalah Monyet hitam Sulawesi, Serak Sulawesi, Tarsius, Kuskus, Kuskus kerdil, Musang Sulawesi, Anoa dan Tupai.

Ada juga hampir dua ratus jenis burung Burung yang hidup di lokasi ini. Selain itu ada juga reptil seperti ular, biawak, soasoa juga beberapa jenis penyu.

Wisata Mandi Air Panas

Bagi wisatawan yang ingin mencoba sensasi berendam air panas,ada beberapa lokasi yang bisa dikunjungi yakni:

Pemandian Air Panas Pinus di Lahendong Tomohon
Air Panas Ranopaso di Koya Tondano
Pemandian Air Panas di Karumenga Langowan
Air Panas Kamanga Tompaso
Pantai Temboko Lehi Sitaro

Pantai air panas ini memang menjadi anugerah Tuhan untuk Sulawesi Utara. Tempat ini juga menjadi fenomena langka. Selain itu, juga menjadi satu di antara sedikit pantai serupa di dunia. Pantai ini terletak di Kabupaten Kepulauan Sitaro.

Wisata Danau

Sementara itu, bagi yang ingin menikmati keindahan tempat wisata di Sulawei Utara seperti danau, wisatawan bisa mengunjungi:

Danau Linow Tomohon
Lokasi Danau Tondano
Danau Moat Boltim
Lokasi Danau Makelahi Sitaro

Wisata ikon/ Spot Foto Instagenic:

Patung Yesus Memberkati di Kawasan Citraland Manado
Jembatan Soekarno di Pusat Kota Manado
Sunset Boulevard di Pusat Kota Manado
Gunung Tumpa di Perbukitan Tongkaina Kota Manado.

Wisata Kuliner

Kawasan Boulevard

Kawasan Boulevard menjadi jantung perekonomian di Kota Manado. Tempat ini seakan tak pernah tidur. Selama 24 jam, para pedagang terus menjajakan dagangan, termasuk penjual makanan.

Wisatawan juga bebas memilih sejumlah tempat perbelanjaan sesuai kantong.

Tinoor

Wisatawan bisa merasakan makanan khas Minahasa di sejumlah Rumah Makan di Tinoor Tomohon.

Namun untuk wisatawan yang beragama Islam, harap berhati-hati dan menanyakan terlebih dahulu menu yang tersaji.

Selain 12 poin di atas, masih ada ratusan tempat wisata di Manado yang tak kalah indahnya yang siap dijelajahi baik menggunakan travel wisata atau backpaker.

Selain itu, wisatawan juga bisa melihat keindahan alam dari atas Gunung Mahawu di Tomohon, Gunung Klabat di Minahasa Utara atau Gunung Dua Sudara di Bitung.

Bukan hanya akan menikmati keindahan tempat wisata di Manado, wisatawan juga akan merasakan keramahan warga Manado.

Satu lagi, wisatawan akan selalu terpesona dengan senyum nona Manado super cantik yang manisnya kelewatan atau nyong Manado yang rupawan, super cool nan menghanyutkan.

Penulis: F. G. Tangkudung