Pemerintahan Prabowo-Gibran bakal membangun pabrik pupuk senilai Rp25 triliun di Fak-Fak Papua Barat pada awal 2025.
Pembangunan pabrik pupuk ini untuk mendukung program cetak 3 juta hektare sawah, untuk swasembada pangan.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menyebut, dengan pembangunan pabrik pupuk akan memastikan ketersediaan pupuk tetap terjaga.
“Kami masih sementara mengurus semua perizinan untuk proyek. Tahun depan akan mulai pembangunan,” katanya di Jakarta, Senin (2/12/2024).
“Total investasi pada proyek tersebut ditaksir mencapai Rp25 triliun, semoga bisa membantu program 3 juta hektare sawah,” ujarnya.
Selain membangun pabrik pupuk baru, PT Pupuk Indonesia juga berencana mengembangkan pabrik produsen pupuk NPK.
“Kita akan tambah kapasitas produksi pupuk NPK secara bertahap dan itu cukup banyak dalam 5 tahun ini,” tambah Rahmad.
Khusus untuk pupuk urea, Rahmad menjelaskan bahwa ketersediaan cukup untuk kebutuhan pertanian dalam negeri.
“Kalau urea saya rasa cukup, kan kita sudah ekspor. Tapi kedepan pemerintah akan mengganti pabrik yang tidak efisien menjadi lebih efisien,” pungkasnya.
Sementara itu, untuk mendukung program pemerintah ini Kementerian Keuangan akan menyiapkan anggaran dalam mencetak tiga juta hektare sawah.
Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu menyebut Kementerian Keuangan akan menyiapkan anggaran untuk membangun 1 juta hektare sawah.
“Kami akan siapkan anggaran untuk satu juta dulu yang sementara jalan di Maluku, kemudian untuk tiga juta,” ujar Anggito.
Anggito menambahkan, apabila pemerintah berhasil mencatak tiga juta sawah, maka Indonesia akan menjadi penghasil beras terbesar di dunia.
“Nomor satu swasembada, kalo sudah kita tidak lagi impor beras. Kita cukup menghidupi rakyat melalui pangan dan produk yang ada,” jelasnya.
Meski demikian, Anggito tidak bisa menyebut berapa besar anggaran yang akan disiapkan pemerintah untuk menambah lahan padi tersebut.
Dalam APBN 2025, belum tercatat alokasi khusus untuk program cetak sawah, namun ada porsi anggaran untuk membiayai program Lumbung Pangan Nasional Daerah dan Desa senilai Rp15 triliun. (eva)
Tidak ada komentar