Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi tahan Sekjen PDIP, Hasto Kristianto untuk 20 hari kedepan setelah menjalani pemeriksaan di KPK selama lebih dari 4 jam.
Orang dekat Megawati ini ditahan sebagai tersangka dugaan suap dan perintangan penyidikan perkara buronan Harun Masiku.
“Penahanan selama 20 hari hingga 11 Maret 2025 guna kepentingan penyidikan,” kata Ketua KPK, Setyo Budiyanto di gedung Merah Putih KPK, Kamis (20/2/2025).
Sebelum masuk kantor KPK, Hasto Kristianto menyebut dia siap menerima konsekuensi apa pun, termasuk akan langsung masuk tahanan.
Hasto juga mengaku selama ini tetap bersikap kooperatif dalam menghadapi semua proses hukum di KPK.
Usai menjalani pemeriksaan, kepada wartawan Hasto mengaku ada 62 pertanyaan dari KPK dan materi pemeriksaan juga masih seperti dahulu.
“Kita adalah negeri pejuang, dan saya tidak pernah menyesal dan akan terus berjuang dengan semangat yang menyala-nyala. Semoga ini menjadi momentum KPK untuk penegakan hukum tanpa kecuali,” kata Hasto.
Presiden RI ke- 5 ini kemudian mengeluarkan perintah atas nama Ketua Partai kepada semua kader. Termasuk kepala-kepala daerah PDIP yang akan mengikuti retret di Magelang.
Dalam surat resmi PDIP nomor 7294/IN/DPP/II/2025, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri meminta semua kepala daerah dari PDIP untuk menunda ikut dalam kegiatan retret.
“Kepala daerah dan wakil kepala daerah agar menunda perjalanan yang akan mengikuti retret di Magelang pada 21–28 Februari 2025. Sekiranya telah dalam perjalanan menuju Kota Magelang, untuk berhenti. Menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum,” sebut Megawati dalam surat itu.
Selain menyuruh kadernya tak ikut retret, Megawati juga meminta semua kader moncong putih untuk siaga dan selalu mengaktifkan alat komunikasi.
“Tetap berada dalam komunikasi aktif dan stand by commander call,” ujar Megawati.
Sementara itu, perintah Megawati langsung dieksekusi oleh Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu yang mengatakan langsung menunda keberangkatan ke Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah.
Sherly Tjoanda Jadi Gubernur Terkaya
Masinton menyebut dia mengikuti instruksi Ketum PDIP, dan menunda keberangkatan sampai ada arahan lanjut Megawati. Politisi PDIP ini mengatakan posisinya masih berada di Jakarta. (ato)
Tidak ada komentar