Kadin Prediksi Perputaran Uang Nataru Capai Rp100 Triliun. Wakil Ketua Umum Kadin, Sarman Simanjorang menyebut Kadin menilai ada kenaikan jumlah pelaku perjalanan.
“Asumsinya apabila jumlah pelaku perjalanan selama libur Nataru mencapai 110,67 juta orang atau naik 3,67 juta orang dari tahun lalu,” kata Sarman, Senin (23/12/2024).
Bila lebih detail lagi, Sarman menyebut apabila satu keluarga ada 4 orang pelaku perjalan maka perputaran uang akan besar.
“Jika kita ratakan per keluarga 4 orang, maka jumlah pemudik 110,67 juta setara dengan 27.667.500 keluarga,” sebutnya.
“Jika rata rata per keluarga kita asumsikan membawa uang Rp3,3 juta, maka potensi perputaran uang mencapai Rp91,302 triliun,” tambahnya.
Besar kemungkinan perputaran uang tersebut akan naik hingga mencapai Rp100 triliun.
Sarman mengatakan, walaupun saat ini daya masyarakat menurun tapi tak menyurutkan niat masyarakat untuk melakukan perjalanan.
“Memang daya beli agak berkurang, tapi masyarakat sudah merencanakan perjalanan ini dari jauh-jauh hari,” ujarnya.
Selain itu, banyak pekerja yang mengambil cuti panjang tahunan bertepatan dengan libur tahun baru.
“Selain cuti, penurunan harga tiket membuat antusias masyarakat untuk pergi liburan,” pungkas Sarman.
Kadin melihat perputaran uang akan merata ke berbagai tujuan mudik dan wisata, dan bisa menjadi momentum untuk dapat meningkatkan produktivitas di berbagai sektor usaha.
Sektor usaha yang paling berdampak seperti kereta api, bus, rental, angkutan logistik, jasa pengiriman, travel, angkutan laut, angkutan udara hingga jasa kapal penyeberangan.
Untuk sektor pariwisata beserta pendukungnya juga menjadi sasaran perputaran uang yang cukup besar, seperti pusat perbelanjaan, jasa parcel Natal, toko kue, hotel, restoran, kafe, hingga pusat kuliner.
Sementara itu, selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025, Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai Rp133,7 triliun untuk kebutuhan penukaran atau penarikan tunai.
Jumlah uang tunai ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp130 triliun.
Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono mengatakan uang tersebut telah didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia.
“Uang sudah kami distrbusikan ke daerah-daerah, sudah kita hitung untuk menyediakan uang layak edar sebesar Rp133,7 triliun,” kata Doni.
Presentasi besaran penyebaran uang tentunya berdasarkan klasifikasi pulau dan kepadatan penduduk di Indonesia.
Pulau Jawa menjadi yang terbesar mencapai 54 persen, lalu Pulau Sumatera sebanyak 21 persen,, Pulau Sulawesi 12 persen, Pulau Kalimantan 9 persen, dan Bali-Nusa Tenggara 4 persen.
Total uang untuk kebutuhan Nataru yang sudah ditarik dari bank-bank mencapai Rp52,5 triliun atau sebesar 39,3 persen.
BI juga memperkirakan jumlah ini akan naik hingga mencapai 95 persen pada pekan keempat Desember 2024.
Lamborghini Tunda Peluncuran Mobil Listrik
Doni berharap masyarakat yang melakukan perjalanan tak perlu khawatir akan kehabisan uang tunai.
“Masyarakat jangan takut karena kami sudah memastikan peredaran uang tunai akan aman sampai tahun baru,” jelasnya.(eva)
