Jerry Massie: Bahlil Lahadalia Bom Waktu Bagi Golkar dan Pemerintahan

Ketidakpercayaan publik terhadap kinerja Bahlil Lahadalia merupakan bom waktu bagi partai golkar maupun Kabinet Merah Putih.

Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, menilai pelaporan netizen ke polisi oleh pendukung Menteri ESDM itu adalah tindakan berlebihan.

Kritikan publik terhadap kinerja Ketua Umum Partai Golkar ini tidak bisa menjadi angin lalu, harus menjadi perhatian serius.

Tekanan publik terhadap Bahlil Lahadalia, semakin besar dan tak bisa diabaikan oleh Presiden Prabowo,” kata Jerry Massie dalam rilisnya ke redaksi, Kamis (23/10/2025).

Putra Langowan ini menyebut gelombang desakan melalui media sosial menuntut Bahlil mundur, merupakan refleksi kekecewaan rakyat atas kebijakan yang dianggap tidak pro terhadap kepentingan publik.

Jangan anggap remeh, tekanan rakyat bukan tanpa alasan. Sejak menjadi menteri kinerja Bahlil terus mengecewakan,” ujarnya.

Jerry mengatakan, banyak kebijakan Bahlil yang tidak berpihak kepada masyarakat kecil. Publik melihatnya sebagai bentuk kegagalan kepemimpinan.

Jerry meminta Presiden Prabowo bisa melihat aksi rakyat dan segera mengambil tindakan dengan mengganti Bahlil dari posisi menteri.

Bila terabaikan, hal ini justru berpotensi mengancam stabilitas politik pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kedepan.

Kalau Bahlil tetap pimpin Golkar, ini bisa menjadi bom waktu. Keberadaan Bahlil dalam kabinet sama seperti Prabowo memelihara buaya yang suatu saat bisa menerkamnya,” sorotnya.

Lebih jauh Jerry membeberkan, kebijakan Bahlil mulai dari pelarangan pengecer menjual LPG 3 Kg, pembatasan impor, hingga kewajiban SPBU swasta membeli BBM dari Pertamina, merupakan kebijakan keliru.

Larangan penjualan LPG 3 kg akan menindas pengecer kecil dan mempersulit konsumen.”

Kebijakan terkait BBM bisa memicu kelangkaan di SPBU swasta dan menambah beban Pertamina,” bebernya.

Kebijakan-kebijakan lain dari Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang menjadi sorotan Jerry adalah proyek etanol kini ramai menuai kritikan publik.

Kritikan publik jangan didiskriminalisasi, ini menunjukkan arogansi kekuasaan. Seorang pejabat seharusnya mendengar suara rakyat bukan malah membungkam,” katanya.

Direktur P3S ini menyebut satu-satunya langkah terhormat bagi Bahlil ialah legowo mundur dari kursi menteri dan Ketua Umum Partai Golkar.

Bahlil seharusnya tahu diri. Mundur bukan kekalahan, tapi penghormatan terhadap suara dari rakyat,” pungkasnya.

Sebelumnya, dalam survey kinerja menteri kabinet Merah Putih, Index Politica menempatkan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada urutan buncit dengan skor 2,74.

oka

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *