Astaga, Polisi Amankan Sembako dari Melky Pangemanan Asal PSI

Astaga, Polisi Amankan Sembako dari Melky Pangemanan Asal PSI

Yang mengejutkan, adalah pengakuan orang dalam video yang beredar, soal pemilik paket sembako tersebut. Dia menyebut nama Melky Pangemanan.

H-1 jelang pemilihan Gubernur (Pilgub), masyarakat Sulawesi Utara heboh dengan video yang beredar di media sosial.

Baca: Astaga, Bendera PSI Dilempar ke Tempat Sampah

Dalam video berdurasi 2.24 Menit itu tampak pihak kepolisian menangkap sebuah mobil bak terbuka (Pickup) yang memuat sejumlah kantong plastik berwarna merah dan beberapa karung beras.

Kuat dugaan, sejumlah bahan pokok tersebut akan menjadi amunisi ‘serangan fajar’ iming-iming untuk memilih pasangan calon tertentu.

Yang mengejutkan, adalah pengakuan orang dalam video yang beredar, soal pemilik paket sembako tersebut. Dia menyebut nama Melky Pangemanan.

Melky Jakhin Pangemanan adalah anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara. Dia berasal dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Jika melihat lokasi dan subjek dalam video, kemungkinan penangkapan ini terjadi di Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian dan juga pihak Panwaslu terkait ramainya video ini.

“TNI-Polri mengambil fakta di lapangan bukan rekayasa,” kata petugas polisi dalam video.

Hal lain yang juga mengundang kecurigaan publik adalah cara pengemudi mobil yang tertangkap, saat menegaskan peruntukan sejumlah paket sembako tersebut.  

“Ini tidak tersangkut dengan nomor 3 (pasangan usungan PDIP),” elak subjek dalam video.

Video yang viral tersebut jelas mencoreng nama Melky Pangemanan. Hal ini terlihat dari komentar sejumlah warganet menanggapi konten tersebut.

Mereka kecewa dan menyayangkan aksi Melky Jakhin Pangemanan jika pernyataan yang ada dalam video tersebut benar.

Sekadar informasi, dalam Pilgub Sulawesi Utara, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjatuhkan dukungannya kepada pasangan petahana Olly Dondokambey dan Steven kandouw. Pasangan ini menjadi usungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Sementara itu, untuk pemilihan Walikota Kota Bitung, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendukung pasangan Maurits Mantiri dan Hengky Honandar, juga pasangan usungan PDIP.

Dua pasangan ini kebetulan juga memiliki nomor pasangan yang sama dalam Pilkada 2020 yakni nomor tiga (3).

Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI resmi merilis daerah dengan tingkat kerawanan tertinggi pada Pilkada 9 Desember 2020.

9 Provinsi dan 10 Kabupaten/Kota menjadi daerah paling rawan, berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilih (IKP) Pilkada 2020.

Provinsi Sulawesi Utara (87,43%) menempati daerah paling rawan menyusul Sumatera Barat (86,57%), Jambi (79,13%) kemudian disusul Sulawesi Tengah (75,57%).

 “Tingkat kerawanan ini berdasarkan beberapa faktor yang sudah melalui analisa Bawaslu,” sebut Anggota Bawaslu RI Mochammad Afifudin di Jakarta, Senin (7/12/2020). (riz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *