Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Lombok, NTB menyebut sampah di gunung rinjani mencapai 31.156,43 kilogram atau 31 ton lebih. Ini berasal dari kegiatan pendakian periode April hingga Oktober 2024.
“Data kami menunjukkan sampah dari kegiatan pendakian mencapai 31 ton lebih. Itu terjadi pada periode April hingga Oktober 2024,” kata Kepala Balai TNGR NTB, Yarman, Sabtu (22/11/2024).
Tingginya tingkat kunjungan wisatawan baik lokal dan mancanegara ke kawasan pendakian, memberikan dampak lain, yakni sampah yang banyak.
“Tentunya kita semua ingin Gunung Rinjani bebas sampah, itu menjadi tugas bersama untuk ikut membantu menyelesaikan permasalahan sampah tersebut,” kata Yarman.
TNGR NTB melakukan berbagai cara dalam upaya menanggulangi sampah clean up. Kegiatan ini dilakukan oleh Forum Citra Wisata Lingkar Rinjani dan mitra lainnya secara rutin.
“Kegiatan clean up kami lakukan secara mandiri oleh beberapa trekking organizer, Kelompok Pecinta Alam serta stakeholder lainnya,” jelasnya.
Hal ini memberi dampak ekonomi yang baik bagi warga setempat baik dalam bisnis layanan pendakian, guide, tracking organizer, guide, porter dan layanan akomodasi.
Untuk mengatasi masalah sampah yang menggunung di TNGR, beberapa langkah untuk mewujudkan wisata pendakian nol sampah.
“Tahun 2025 nanti kami melakukan zero waste agar tak ada lagi potensi sampah selama pendakian,” jelas Yarman.
Penerapan pendakian nol sampah itu mulai pada April 2025, setelah penutupan selama tiga bulan.
Setiap tahun mulai bulan Januari sampai Maret, aktivitas pendakian ditutup untuk memberi waktu pemulihan lingkungan.
Gunung Rinjani saat ini menerapkan tiga standar operasional prosedur untuk pendakian, sampah dan evakuasi.
Menurut Yarman, ketiga pedoman ini menandakan pengelolaan wisata pendakian sangat siap untuk menuju ke target nol sampah.
BTNG Rinjani menekankan tidak ada lagi pendaki yang membawa bungkus makanan untuk sekali pakai naik ke atas gunung.
Boks makanan nantinya tersedia di pintu-pintu masuk, sebelum pendaki memulai perjalanan menuju ke puncak. Boks guna ulang akan menggantikan bungkusan sekali pakai untuk makanan dan minuman instan, seperti roti, mie atau kopi.
Balai TNGR melibatkan masyarakat sekitar untuk menyiapkan makanan dan minuman dalam boks, agar tidak ada lagi potensi sampah plastik.
Sekadar informasi, Gunung Rinjani berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung ini merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia. Ketinggiannya 3.726 mdpl serta terletak pada lintang 8º25′ LS dan 116º28′ BT.
Mobil Listrik China Zeekr, Aletra dan Maxus Masuk Indonesia
Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 ha. Secara administratif, gunung ini masuk dalam tiga kabupaten: Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Utara. (ato)
Tidak ada komentar