Jenderal TNI (Purn) Moeldoko yang namanya kini ramai, ternyata memiliki sebuah pabrik mobil listrik di bawah perusahaan PT Mobil Anak Bangsa (MAB).
Perusahaan mobil listrik tersebut merupakan satu dari tiga pelaku industri yang memproduksi mobil listrik di Indonesia.
Baca: Menkominfo Apresiasi Festival TIK 2020
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier menyebut dua perusahaan lainya adalah PT Inka dan PT Kendaraan Listrik Indonesia
“Tiga industri siap berproduksi dengan kapasitas 1200 unit per tahun. Produk ini sudah menggunakan teknologi penggerak hybrid, plug-in hybrid serta fuel cell yang sesuai dengan peta jalan Kementerian Perindustrian,” jelasnya dalam Busworld Southeast Asia, Selasa, (02/02/2021).
Dia menjelaskan, PT MAB milik Moeldoko sudah memproduksi 30 unit bus listrik ready stock.
“Bus yang lokasi produksinya di Demak Jawa Tengah ini sudah mengantongi satu sertifikat uji tipe serta dua sertifikat registrasi uji tipe SRUT,” jelasnya.
Sebelumnya, Moeldoko menyebut, Mobil Anak Bangsa hadir untuk memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia. Pada tahap awal, pabriknya memproduksi bus khusus penumpang agar lebih banyak orang yang menikmatinya.
“Dengan kapasitas baterai tersebut bisa menempuh jarak 250 sampai 300 Km. Pengisiannya cukup cepat, jika di tengah jalan kembali melakukan pengisian selama 1 jam, kembali bisa menambah jarak temuh 125 km,” katanya
Lanjut dia, bus tersebut sudah memiliki izin dari tiga kemeterian yakni Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian.
“Sudah banyak pemesanan bus listriknya, dari berbagai instansi atau perusahaan. Ada Airport, Garuda juga Mitsui,” tambahnya
Mantan Pangima TNI ini menjamin bus listrik MAB beda dengan produk sejenisnya dan lebih dulu hadir, namun kini sudah tenggelam.
“Yang membanggakan, mulai dari desain, perakitan hingga produksi, merupakan hasil karya putra-putri bangsa Indonesia,” katanya lagi.
Dia menjelaskan, tim dari MAB berguru ke Tiongkok untuk penerapan teknologi bus listrik.
“Perakitan oleh PT Karoseri Anak Bangsa (KAB), anak perusahaan MAB. Saat ini, komposisinya komponennya 65 masih impor, contohnya baterai, transmisi, controller, e-motor. Sedangkan sisanya merupakan buatan lokal seperti kaca, pintu, dan velg,” tambah dia.
Bus listrik MAB sendiri memiliki panjang 12 meter, dengan dua varian, yakni hi-dec MD12-E NF serta low entry MD12-E, yang memenuhi spesifikasi Bus Rapid Transit (BRT). Kapasitas bus listrik ini memuat 45 orang.
Moeldoko sempat bercerita awal ketertarikannya terhadap baterai hingga terjun sebagai pengusaha di bidang kendaraan tenaga listrik tersebut.
“Berawal ketika masih menjadi Wakil Gubernur Lemhanas, berkunjung ke sebuah pabrik baterai di Shanghai. Saya kagum dengan kapasitas baterai. Baterai adalah bagian masa depan. Saya bermimpi untuk membuat mobil listrik milik anak bangsa,” kenangnya.
PT Mobil Anak Bangsa (MAB) akhir 2019 lalu, sudah menyerahkan hasil produksi perdananya yakni Bus Listrik MAB 12E NF kepada PT Paiton Energy. Itu berlangsung di Demak Jawa Tengah, Sabtu (02/11/2019).
Penyerahan tersebut adalah lanjutan dari penjualan komersial yang dilakukan MAB berdasarkan Service Procurement Agreement.
Bus Mobil Anak bangsa ini juga sudah beroperasi di bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Agustus 2018.
Bukan hanya itu, Mobil Anak Bangsa (MAB) kini juga tengah merancang sepeda motor listrik. Tampilan prototipenya agak mirip dengan skuter listrik Gesits atau sepeda motor milik Honda, Vario.
Motor listrik bernama Electro ML-01 itu sudah terdaftar di Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Selanjutnya akan ada proses uji tipe sebagai tahap awal sebelum produksi massal.
Sekadar informasi, Bus listrik Mobil Anak Bangsa (MAB) hadir pertama kali dalam Pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC), Maret 2018 di Jakarta.
Pemerintah kini berencana menyediakan charging station untuk Stasiun pengisian daya kendaraan listrik. Selain itu, ada rencana pembangunan pabrik baterai untuk bus listrik. (kay)
Tidak ada komentar