Judi Togel Dan Slot Gacor Marak, Tokoh Agama Mengecam Keras

Bang Kipot
28 Sep 2021 12:59
Berita 0 168
2 menit membaca

Praktik judi Gelap alias Togel di Kota Bitung semakin marak dan merajalela, praktik kotor ini seakan tak tersentuh hukum.

Pihak kepolisian selama ini juga hanya bisa menangkap agen-agen dan pengecer kalangan bawah, bos besar togel tak tersentuh.

Baca : Hebat, Bitung Cetak Generasi Emas Mulai dari Usia PAUD

Judi yang terkenal pada masyarakat kalangan menengah ke bawah, memiliki omzet ratusan juta sehari. Praktik ini semakin tak terbendung, membuat salah satu tokoh agama Kota Bitung menantang polisi untuk menangkap sutradaranya.

Kepada Newsantara.id, tokoh agama Pendeta Herman Bogar angkat bicara perihal kasus ini.

Menurutnya, masyarakat semakin resah dengan adanya togel ini, karena semakin hari semakin menjamur di Kota Bitung.

“Masyarakat sudah sangat resah, apalagi judi togel ini dilakukan oleh sejumlah situs yang tak pernah tersentuh oleh aparat kepolisian,” katanya, Senin (27/9/2021).

Tambahnya, praktik ini adalah perjudian yang adalah pelanggaran dan dosa bagi umat manusia.

“Ini praktik gelap yang harus polisi tuntaskan jangan lagi membiarkan bandar besar berkuasa,” ujarnya.

Apabila ada pihak-pihak yang mem-backup praktik ini, Pendeta Herman meminta supaya polisi mengusut hal tersebut.

“Kalau ada pihak-pihak tertentu yang membackup togel ini, tangkap orang tersebut siapapun dia.”

“Siapapun yang menjadi dalang jangan dibiarkan saja, apa lagi ini sudah beredar di Bitung mau jadi apa masyarakat kalau seperti ini,” sebutnya.

Baginya, judi dan sejenisnya akan merusak moral orang dan bisa membuat kecanduan, untuk itu aparat hukum harus bisa membasmi sampai ke akar-akarnya.

“Saya berharap agar Kota Bitung bisa menjadi kota yang aman kota beriman, kota religius, dan kota yang benar-benar mengedepankan hukum,” pungkasnya.

Sekadar informasi, judi togel di Kota Bitung sulit untuk diberantas. Lokasi-lokasi seperti wilayah Girian, Ranowulu dan lokasi lainnya semakin marak.

Bahkan lokasi-lokasi tersebut beraktivitas layaknya sebuah usaha yang memiliki legalitas resmi.

Hal ini membuat warga masyarakat menjadi khawatir akan keberlangsungan praktik tebak angka ini.

“Banyak bandar-bandar baru yang muncul, ini semakin membuat masyakrat resah. Kami minta polisi bisa bertindak jangan diam saja,” kata Ridwan warga Girian.

(mir)