Turnamen Norway Chess 2023 (30/5-10/6/2023), sepertinya menjadi titik balik berakhirnya era Magnus Carlsen. King Magnus kini tak lagi superior.
Dia hanya bisa menempati peringkat 6 dari 10 peserta. Namun, yang paling mengejutkan, Carlsen tak mampu memenangkan satu game pun dalam catur klasik selama sembilan ronde. Tambah miris, turnamen itu berlangsung di negaranya, Norwegia.
Layaknya Lionel Messi di olahraga sepakbola, Magnus Carlsen kini sudah habis.
Ada beberapa indikator yang membenarkan jika pecatur terbaik sepanjang masa itu sudah mendekati senjakala karirnya. Era Magnus Carlsen tak lama lagi.
Mungkin banyak penggemarnya yang membantah atau mati-matian membelanya.
Faktanya, Magnus Carlsen kini mulai kehilangan satu poin penting, modal seorang juara. KONSISTENSI.
Memang benar, Carlsen masih bisa menjadi juara Superbet Rapid & Blitz Poland 2023, Mei lalu. Tapi, Magnus terlihat kepayahan saat sesi Rapid. Dia baru bisa tampil sempurna ketika sesi Blitz.
Sama halnya dengan turnamen Norway Chess 2023. Carlsen hanya mendulang poin dengan memenangi tujuh dari delapan partai Armageddon. Dia kalah di partai perdana catur klasik dari Shakhriyar Mamedyarov.
Pada titik ini semua masih sepakat, Magnus mungkin masih menjadi yang terbaik di catur kilat. Hanya Hikaru Nakamura lawan sepadannya di kategori tersebut.
Satu hal lagi, ketika Magnus lengser dari takhta juara dunia, sangat jelas terlihat ada yang berbeda soal kharisma dan respek. Magnus tak lagi memancarkan kharisma juara.
Pun begitu, lawan-lawannya kini makin percaya diri, tak ada lagi RESPEK berlebihan mengarah ketakutan, ketika berhadapan dengan juara dunia sekaligus pecatur nomor satu dunia. Istilah lain yang tepat, kalah sebelum bertanding.
Terakhir, tentu saja faktor MOTIVASI. Carlsen sudah meraih hampir semua gelar terbaik di ratusan turnamen. Hal yang membuat Carlsen tak bisa lagi mengeluarkan 100 persen kemampuan terbaiknya. Power of dream.
Menarik melihat perjalanan Carlsen di Piala Dunia Catur Baku, Azerbaijan, Agustus mendatang.
Sekadar informasi, selain Kejuaraan Dunia Fischer 360, Magnus Carlsen juga sangat berobsesi memenangkan piala dunia pertamanya. Carlsen belum pernah meraih gelar ini sejak dia menjadi juara dunia 2013.
Vladimir Kramnik (2013), Sergey Karjakin (2015), Levon Aronian (2017) Teimour Radjabov (2019) dan Jan-Krzysztof Duda (2021) selalu mengangkangi Carlsen dalam setiap usahanya.
Faktor penghibur buat penggemar Carlsen, catur adalah olahraga yang tidak menggunakan fisik secara berlebihan seperti halnya, sepakbola, basket ataupun tenis. Bisa saja dia masih bisa terus bertahan di level atas, layaknya Levon Aronian.
Tapi jangan lupa juga, seiring waktu para pemain yang dulunya mendapat julukan bocah ajaib, sekarang makin matang. Siap melumat Carlsen tanpa ampun. Hal yang kini mulai terlihat di beberapa turnamen.
Pada akhirnya, cepat atau lambat, publik catur harus bersiap untuk kehilangan legenda catur, pecatur terbaik sepanjang masa, Magnus Carlsen.
Baca: 15 Pecatur yang Capai Rating 2800
Begitulah hidup. Selalu ada tunas baru menggantikan pohon sebelumnya. (BangKipot)
Tidak ada komentar