Legenda musik Indonesia, Glenn Fredly Deviano Latuihamallo atau populer dengan nama Glen Fredly tutup usia, Rabu (8/4/2020).
Negeri ini kembali berduka. Ketika Ibu pertiwi sedang bersusah hati karena penyebaran Covid19, muncul sebuah kabar pilu.
Legenda musik Indonesia, Glenn Fredly Deviano Latuihamallo atau populer dengan nama Glen Fredly tutup usia, Rabu (8/4/2020).
Baca: Tulude, Warisan Leluhur Nusa Utara yang Sarat Makna
Tak ayal, ratapan dan elegi menghiasi timeline media sosial mengiringi kepergian sang pujangga romantis bersuara emas itu. Glen meninggalkan istri, Mutia Ayu dan bayi mungilnya yang baru berusia 40 hari.
Glen Fredly memang seorang fenomenal, legenda dan teladan. Siapapun pecinta musik, tak kuasa membantah, karya nyong Ambon selalu menembus kalbu. Kaum hawa pasti akan meleleh mendengar lagu berlirik puitis nan melankolis miliknya.
Judul-judul seperti Kasih Putih, Januari, Sekali ini Saja, Akhir Cerita Cinta dan beberapa lainnya, sampai kapanpun akan selalu abadi di benak para penikmat musik. Terlebih mereka yang sempat mengalami kisah serupa dengan lirik terebut.
Banyak selebritas juga tak percaya. Di tengah kesedihan, Diva Indonesia Reza Artamevia membagikan kenangannya, ketika saat kelas lima SD mengikuti sebuah kompetisi penyanyi cilik.
Reza kala itu, hanya bisa meraih podium kedua, karena kalah dari seorang bocah laki-laki kelas tiga SD. Bocah itu kemudian dikenalnya bernama Glen Fredly. Sejak itu, dari kompetitor keduanya menjadi karib.
Presenter Vincent Rompis, bahkan kehilangan kemampuan berbicaranya karena tertahan buncah dan tangis. Dalam acara live, Vincent bersama partnernya Desta, tak kuasa menitikkan air mata mengingat sosok Glen.
Ada lagi, Dewi Persik yang mengaku namanya menjulang tinggi karena kepercayaan seorang Glen Fredly.
Glen tetap optimis dan yakin berduet dengan Dewi, meski mayoritas orang berada di pihak seberang. Banyak lagi kesaksian soal kebaikan dan kehebatan seorang Glen.
NAMUN, itu hanya setitik kisah kehebatan Glen Fredly. Sumbangsih terbesar Glen kepada bangsa ini justru ada pada sisi kemanusian dan nasionalisme.
Ketika Maluku porak poranda karena konflik horizontal, Glen tampil terdepan.
Dia mulai menyuarakan makna Pancasila dan arti persaudaraan dalam kebhinekaan. Glen menjadi pejuang penerjang sekat dan koridor atas nama perbedaan agama.
Bersama mendiang Franky Sahilatua, Glen menggelar konser perdamaian di atas puing saksi bisu kerusuhan Maluku. 350 ribu warga Maluku bergandengan tangan kembali, menguatkan rasa Pela Gandong yang sempat terkoyak.
Glen selalu menjadi penegas, persaudaraan tak harus melihat latar belakang agama. Sejak itu hingga akhir hayatnya, dia selalu mengampanyekan nilai-nilai pancasila.
Penggalan videonya melantunkan Salawat Badar diiringi alunan piano, begitu menyentuh. Kala itu, Glen mewakili saudara-saudara non muslim, mengucapkan selamat berpuasa kepada semua umat Muslim.
Juga kolaborasinya dengan gitaris GIGI, Dewa Budjana saat menyanyikan lagi Idul Fitri Minal Aidin Wal Faidzin.
Terakhir, beberapa hari sebelum berpulang. Glen sempat dimintakan Najwa Shihab untuk berpartisipasi dalam konser amal #DiRumahAja untuk mengumpulkan donasi bagi korban Covid19.
Dalam video yang kini viral, Glen saat itu terlihat lemah dan pucat. Suaranya terlihat agak dipaksakan, seperti menahan rasa sakit. Namun, dia berusaha semaksimal mungkin menutupinya.
Hanya satu tujuannya, agar kawan dan penggemarnya tak kecewa. Lebih jauh lagi, ingin agar kegiatan amal itu berjalan sukses dan mendapatkan banyak donatur. Alhasil, konser online itu mendapatkan donasi luar biasa.
KINI, Glen Fredly sudah berpulang. Namun, namanya akan terus dikenang. Sebagai legenda musik Indonesia, sebagai pejuang Pancasila dan kemanusian.
Selamat Jalan Glen, Terima Kasih Glen,
Istirahatlah dalam Damai…
Penulis: F. G. Tangkudung
Tidak ada komentar