Seru, Selisih Pilkada Bolmut Hanya 200 Suara

Bang Kipot
29 Jun 2018 03:10
Berita 0 582
2 menit membaca

Pilkada Kabupaten Bolmong Utara (Bolmut) bisa jadi menjadi Pilkada terketat dalam 171 Pilkada serentak 2018.

Dalam hasil hitung cepat, dua pasangan dari tiga calon yang bertarung hanya dipisahkan sekitar 200 suara. Bisa dikatakan selisih suara tersebut hanya ditentukan suara satu desa saja. Pilkada Bolmong Utara sendiri dilaksanakan di 106 desa dan 1 kelurahan yang ada dalam enam kecamatan.

Pasangan Depri Pontoh-Amin Lasena yang diusung PPP, PDI-P, PD, Gerindra dan PKB bersaing sangat ketat dengan pasangan independen, Hamdan Datunsolang dan Murianto Babay.

Menariknya, Depri Pontoh adalah Bupati petahana sedangkan Hamdan Datunsolang adalah mantan Bupati Bolmut sebelum Depri menjabat.

Dari hasil hitung cepat, pasangan nomor urut dua, Depri Pontoh-Amin Lasena (DP-AL) meraup sekitar 19.400 suara sah.

Sementara pasangan nomor urut tiga Hamdan Datunsolang dan Murianto Babay (HD-MB) menguntit dengan perolehan sekitar 19.200 suara. Pasangan Karel Bangko dan Arman Lumoto dengan nomor urut satu tertinggal dengan perolehan suara sekitar 10.400.

Persaingan dua pasangan calon tersebut mengulangi ketatnya pertarungan keduanya dalam periode sebelumnya. Pada Pilkada 2013, Depri Pontoh bersama pasangannya, meraih 17 776 suara. Sedangakan Hamdan Datunsolang dan pasangannya juga menguntit ketat dengan 16.040 suara.

Keduanya memang dikenal mempunyai basis massa yang loyalis. Depri Pontoh-Amin Lasena meraup suara signifikan di wilayah Bolangitang Barat, Bolangitang Timur dan Pinogaluman.

Sedangkan Hamdan Datunsolang dan Murianto Babay mendapatkan dukungan besar dari mayoritas masyarakat Kaidipang, Bintauna dan Sangkup.

Ketatnya hasil sementara perhitungan cepat, membuat dua kubu saling mengklaim kemenangan. Usai pemilihan, terlihat dua kelompok massa melakukan konvoi kemenangan pasangan jagoannya masing-masing.

Pasangan Hamdan Datunsolang dan Murianto Babay bahkan mengaku unggul sekitar 300 suara. Tim HD-MB lewat survei internal mengaku mendapat  19. 772 suara berbanding 19.383 suara milik Depri Pontoh-Amin Lasena.

Ketatnya suara Pilkada Bolmong Utara ini membuat belum ada pasangan yang bisa dipastikan menang. Hal ini beralasan karena sejumlah lembaga survei yang ada mempunyai toleransi margin eror sekitar 2-4 persen.

Kedua pasangan harus menunggu hingga perhitungan manual selesai dan diplenokan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bolmong Utara.

Selisih sekitar satu persen suara juga membuat keputusan pemenang Pilkada Bolmong Utara, kemungkinan akan berujung sengketa pemilu dan diselesaikan di meja hakim Mahkamah Konstitusi.

Penulis: Efge Tangkudung

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *