Sejarah Kelam Golkar Sulut, 8 Pilkada Tanpa Kemenangan

F. G. Tangkudung
11 Des 2020 15:02
Opini 0 226
3 menit membaca

Partai Golkar Sulut mencatat sejarah kelam dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020.

Partai Golkar Sulut yang dinakhodai Christiany Eugenia Paruntu (CEP), menelan delapan kekalahan atau tak meraih satupun kemenangan dalam delapan Pilkada di Sulut.

Baca: Akhir Pahit Buat Mantan Ketua Golkar

Pilkada 2020 di Sulut sendiri terdiri dari Pemilihan Gubernur Sulut, Pemilihan Bupati di 4 Kabupaten dan Pemilihan Walikota di 3 Kota.

Pada Pemilihan Gubernur Sulut, Golkar mengusung ketua DPD Golkar Sulut Christiany Eugenia Paruntu yang berpasangan dengan Sehan Salim Landjar.

Dalam perhitungan cepat, pasangan usungan Golkar kalah dari pasangan petahana Olly Dondokambey-Steven Kandouw.

Christiany Eugenia Paruntu-Sehan Salim Landjar hanya mendapat persentase suara sekitar 32 peren, sementara petahana menjulang tinggi dengan raihan 58 persen suara.

Pada Pemilihan Walikota Manado, Golkar mengusung pasangan Sonya Selviana Kembuan-Syarifudin Saafa.

Hasilnya, pasangan ini kalah dan hanya menempati posisi juru kunci dari empat pasangan calon yang bersaing. Terpilih pasangan Andrei Angouw-Richard Sualang usungan PDIP.

Pemilihan walikota Tomohon, Golkar juga menelan pil pahit. Pasangan Jilly Eman-Virgie Baker kalah dari pasangan jagoan PDIP, Carrol Senduk-Wenny Lumentut.

Setali tiga uang, pada pemilihan Walikota Bitung, pasangan usungan Golkar tak bisa berbuat banyak.

Victorine Lengkong-Gunawan Pontoh hanya menempati peringkat terakhir dari tiga pasangan yang berkompetisi. Pasangan Maurits Mantiri-Hengky Honandar jadi pemenangnya.

Beralih ke Pemilihan Bupati Minahasa Utara. Pasangan jagoan Golkar Sompie Singal-Joppy Lengkong tak bisa melakukan perlawanan berarti. Terpilih pasangan Joune Ganda-Kevin Lotulong sebagai pengumpul suara terbanyak.

Pemilihan Bupati Minasaha Selatan bahkan lebih menyesakkan dada.

Calon bupati Michaela Paruntu dari partai Golkar, merupakan adik Ketua DPD Golkar Sulut juga menjabat Bupati Minahasa Selatan, Christiany Eugenia Paruntu.

Hasilnya pasangan Michaela Paruntu-Ventje Tuela kalah dari Pasangan Franky Wongkar-Petra Rembang.

Beralih ke Pemilihan bupati Bolmong Selatan. Pasangan usungan Golkar, Rikston Mokoagow-Selviah van Gobel juga tak berdaya melawan pasangan Iskandar Kamaru-Deddy Hamid.

Terakhir, pasangan usungan Golkar di Bolmong Timur, Amelia Landjar- Uyun Pangalima tak bisa meyakinkan pemilih mayoritas. Keduanya hanya bisa meratapi nasib ketika Sahrul Mamonto –Oskar Manoppo menjadi pemenang.

Hasil Pilkada 2020, menjadi tamparan telak bagi partai Golkar Sulawesi Utara. Mulai terdengar suara lirih evaluasi total sekaligus suksesi Ketua DPD Golkar Sulut.

Yang cukup menjadi perhatian, adalah keluarnya dua mantan ketua DPD Golkar Sulut, Jimmy Rimba Rogi dan Stevanus Vreeke Runtu jelang Pilkada berlangsung.

Banyak pihak menilai, eksodus besar-besaran dari partai Golkar Sulut karena sakit hati dengan lemahnya kepemimpinan Christiany Eugenia Paruntu.

James Kojongian, Mundurlah Sebelum Dipecat…

Dalam Pilkada 2020, para ‘barisan sakit hati’ ini mendukung pasangan PDIP dalam ajang Pilgub, Pilwako dan Pilbup.

Dalam Pilkada 2020 di Sulut, PDIP memenangkan 7 dari delapan Kontestasi Pilkada. 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *