Satu Desa di Sulawesi Pilih Golput, Ini Alasannya

Satu Desa di Sulawesi Pilih Golput, Ini Alasannya

“Sangat disayangkan sekali mereka golput, namun itu adalah hak mereka, kita tidak bisa larang,” katanya kepada wartawan.

Pemilihan Kepala Daerah 2020 telah usai, namun masih ada cerita menarik yang terjadi dan sayang untuk terlewatkan.

Tenyata ada satu Desa di Konawe yang memilih golput. Hebohnya lagi, seluruh warga menyatakan menolak untuk memilih.

Baca: Gugatan Pilkada ke MK Tidak Sembarangan, Lihat Syaratnya

Ini terjadi di Desa Matabondu, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Kepala Desa bersama puluhan warga lainnya, bersama-sama mengembalikan surat undangan memilih yang telah petugas KPPS bawa.

Hal ini terjadi sehari sebelum hari pencoblosan yaitu, Selasa (8/12/2020).

Alasannya, selama 15 tahun terakhir Desa Matabondu tidak pernah tersentuh bantuan pemerintah pusat, yaitu Anggaran Dana Desa (ADD).

Kepala Desa Matabondu, Ahmad menyebut desanya memiliki data di pusat, dan berhak menerima ADD.

Tapi kenyataannya, selama dia menjabat Kades, desa ini tak pernah mendapat bantuan ADD yang turun dari Presiden Joko Widodo.

“Selama ada pemilu kita disini terus memilih, tapi ternyata pemerintah tidak pernah memperhatikan kami,” sebutnya.

Karena alasan itulah Ahmad bersama ratusan warganya, menolak untuk mengikuti Pilkada.

“Tahun ini kami menolak untuk ikut ambil bagian dalam Pilkada. Ini bentuk protes desa kami karena tidak pernah mendapat perhatian,” kata Ahmad.

Lanjutnya, Desa Matabondu telah memiliki kode wilayah berdasarkan peraturan menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 18 tahun 2015.

“Desa kami sudah punya kode sesuai dengan Permendagri tentang kode dan data wilayah administrasi pemerintahan,” tambah dia.

Menanggapi hal itu, Ketua KPU Sulawesi Tenggara, La Ode Abdul Natsir mengaku menyesalkan sikap warga yang memilih golput.

“Sangat sayang sekali mereka golput, namun itu adalah hak mereka, kita tidak bisa larang,” katanya kepada wartawan.

Menurutnya, selama ini tidak pernah terjadi masalah menyangkut data pemilih. Namun dia akan melakukan koordinasi dengan KPU Konawe Selatan.

“Selama ini tidak ada masalah, nanti akan saya tanyakan ke KPU Konsel,” jawabnya singkat.

Sekadar informasi, ada tujuh daerah di Sulawesi Tenggara yang menggelar Pilkada 9 Desember 2020.

Tujuh daerah ini adalah Kabupaten Muna, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Buton Utara.

Baca juga: PDIP Menang Besar, Megawati: Torang Samua Basudara

Lalu Kabupaten Konawe Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara, Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Konawe Timur.

(*/nid/ath)

More From Author

3 Program Pertamina Untuk Perluas Jangkauan

Ayah-Anak, Ibu-Anak, Kakak-Adik Tumbang di Pilkada 2020

Ayah-Anak, Ibu-Anak, Kakak-Adik Tumbang di Pilkada 2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *