Sanggar Seni Simphony (SSS) bertekad untuk memberikan sumbangsih, terutama dalam memberikan pembinaan adab dan akhlak.
Pekembangan zaman yang semakin maju dengan teknologi yang modern, memaksa terjadinya dekadensi moral.
Fenomena dekadensi moral harus segera teratasi, karena terjadi begitu deras pada kalangan anak-anak.
Melihat kejadian ini sangat mengkhawatirkan, Sanggar Seni Simphony (SSS) bertekad untuk memberikan sumbangsih, terutama dalam memberikan pembinaan adab dan akhlak.
Salah satu kegiatan yang terus SSS lakukan dalam membina anak usia dini, adalah dengan membuka kelas belajar seni rebana dan hadrah.
Sanggar seni yang terletak di bilangan Tuminting ini, sudah sejak lama mengajar dan mengembangan kegiatan religi bernuansa islami.
Melalui tangan dingin Ami Kangiden Haji Ali, yang terus memberi pemahaman kepada orang tua, untuk memberi kesempatan anak-anak mereka belajar kegiatan religi membuahkan hasil.
Tercatat sudah tujuh tahun lebih Sanggar Seni Simphoni membekali anak-anak untuk belajar rebana dan hadrah.
“Saya memberi apresiasi kepada orang tua yang memberi kesempatan kepada anak mereka, untuk bisa belajar kesenian islami,” kata Ami, Sabtu (15/5/2021).
Ami menjelaskan, antusias anak-anak dalam mengikuti kegiatan ini sangatlah besar.
“Anggotanya adalah anak-anak usia 10 sampai 15 tahun. mereka sangat antusias dalam mendalami seni bernuansa islami,” ujarnya.
Lebih jauh Ami mengungkapkan, kegiatan utama SSS dalam membina anak-anak usia dini adalah pengajian. Latihan rebana dan hadrah dilakukan usai belajar pengajian.
“Kegiatan utama adalah bagaimana mengajarkan anak untuk bisa mengaji, selain belajar rebana dan hadrah,” ungkapnya.
Kepala Seksi Pendidikan Islam Kemenang Manado, Usran Mantow mengapresiasi kegiatan SSS dalam membekali moral islami kepada anak-anak.
“Sekarang kegiatan seperti ini sudah jarang terjadi, bahkan khususnya di Manado sudah tidak ada lagi.”
“SSS merupakan satu-satunya sanggar seni di Manado yang memiliki grup rebana dan hadrah untuk anak-anak,” ungkap Mantow.
Baca: Polisi Ciduk Sopir Angkot Pengedar Trihexipenidyl
Harapannya, apa yang telah dirintis oleh Sanggar Seni Simphony bisa menjadi cermin kepada sanggar lain untuk bisa mengikuti jejak mereka.
“Saya berharap ke depan ada sanggar-sanggar baru, yang bisa mengajarkan seni rebana dan hadrah kepada anak-anak kita.”
“Ini tentunya menjadi hal positif yang harus terus mendapat perhatian kita semua, baik pemerintah dan masyarakat sekitar,” pungkas Mantow.
(*/ath)
Tidak ada komentar