Sah, Demokrat Sulut Diizinkan Dukung Jokowi-Amin

F. G. Tangkudung
9 Sep 2018 23:37
Berita 0 117
3 menit membaca

Partai Demokrat sudah menyatakan dukungannya kepada pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam kontestasi Pilpres 2019.

Namun, pada kenyataannya tak semua kader partai seiya sekata dengan keputusan partai di tingkat pusat. Empat tokoh partai Demokrat terang-terangan menyatakan perbedaan sikap dan memilih berada di belakang Jokowi.

Awalnya nama Muhammad Zainul Majdi atau lebih dikenal dengan nama Tuanku Guru Bajang (TGB), Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menyatakan sikap mendukung presiden Joko Widodo. TGB merupakan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Nama mantan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo juga memilih mendukung Jokowi setelah mendengar aspirasi mayoritas kader partai tersebut di Jawa Timur.

Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar juga mengambil langkah yang sama. Dia bahkan menyatakan kesiapannya menjadi juru bicara tim Jokowi-Ma’ruf Amin.

Teranyar, Gubernur Papua Lukas Enembe yang tegas memproklamirkan diri sebagai pendukung Jokowi. Usai pelantikan sebagai Gubernur periode lima tahun ke depan, Enembe berjanji akan membungkus tiga juta suara rakyat Papua untuk Jokowi.

Belum cukup sampai di situ, ternyata pimpinan partai di beberapa daerah juga akan melakukan hal yang sama. Alasannya, mayoritas suara di daerah lebih memilih pasangan Jokowi-Maruf Amin ketimbang Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

DPD Partai Demokrat Sulawesi Utara juga disebut sudah mengantongi izin pimpinan pusat, jika memang akan mengambil langkah berbeda dengan keputusan partai.

Sulawesi Utara bersama empat daerah lain dimaklumi jika memutuskan mendukung Jokowi. Hal ini terkait misi lain dalam Pemilihan Calon Anggota Legislatif (Pileg) yang dilaksanakan bersamaan dengan Pilpres 2019.

Kadiv Advokasi Hukum Ferdinand Hutahean mengatakan, Partai Demokrat sudah memikirkan dispensasi bagi Demokrat Sulut karena memilih mendukung Jokowi.

“Memang di Sulut mayoritas pendukung Pak Jokowi. Kami akan mempertimbangkan formulasi khusus untuk kepentingan partai, karena ada agenda Pilcaleg juga,’ katanya.

Terpisah, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief mengakui Sulut bersama Papua, Papua Barat, Bali dan NTT lebih memilih pasangan Jokowi-Maruf Amin.

Menurutnya, keputusan itu akan disikapi bijak pimpinan partai di tingkat pusat. Kepentingan elektoral untuk Pilcaleg 2019 juga menjadi pertimbangan utama.

“Daerah-daerah itu memang bukan basis Pak Prabowo. Kita memilih tidak kalah di Pilpres dan Pilcaleg juga,” katanya.

Dia menegaskan, sikap partai yang memberikan toleransi ke pengurus wilayah untuk berbeda pilihan bukan bentuk permainan dua kaki Partai demokrat.

“Terkadang memang ada perbedaan kepentingan antara Pileg dan Pilpres. Keputusan dibuat usai mendengar Aspirasi dari kader di daerah,” katanya.

Menurutnya, partai Demokrat sudah membicarakan hal ini kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

“Kader di daerah-daerah tersebut memang mayoritas memilih mendukung Jokowi. Beda halnya, jika Demokrat mendukung Jokowi di daerah basis Prabowo, itu baru disebut pengkhianatan,” katanya.

Penulis: Rizka Alvira

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *