Rudi Habibie, Jenius yang Digelari Mr Crack

F. G. Tangkudung
11 Sep 2019 23:47
Berita 0 171
2 menit membaca

Bangsa Indonesia kehilangan salah satu putra terbaik yang pernah lahir di tanah air, Bacharudin Jusuf Habibie. Rudi- sapaan akrabnya- merupakan sosok jenius yang berjuluk Mr Crack dalam dunia penerbangan internasional.

Mr Crack meninggal di usia 83 tahun akibat tak berfungsinya organ jantung. Dia berpulang Rabu (9/9/2019) di RSAD Gatot Subroto, Jakarta sekitar pukul 18.05 WIB.

Julukan Mr Crack tersebut merupakan penghormatan dunia atas penemuan spektakuler Habibie dalam ilmu penerbangan.

Kala masih berkarir di Jerman, Rudi Habibie memperkenalkan teorinya yang disebut Faktor Habibie. Dia memperkenalkan sebuah rumus untuk menghitung keretakan (crack progression on random). Rudi mendalami fenomena fatigue pada konstruksi pesawat.

Rumus yang mampu menghitung crack progression sampai skala atom dalam material konstruksi pesawat itu mendapt pengakuan para ilmuwan penerbangan. Rumus itu abadi dalam dunia penerbangan untuk memproduksi pesawat terbang. Berkat rumus itu, Rudi kemudian bergelar julukan Mr Crack.

Rudi Habibie memang terlahir menjadi orang jenius. Tingkat IQ nya melebihi milik bapak teori relativitas Albert Einstein (160).

Bukan hanya itu, Rudi Habibie juga menerima sederet penghargaan atas jasa dan kontribusi pemikirannya di dunia penerbangan.

Habibie menerima penghargaan dari pemerintah Jerman Das Grosse Verdienstkreuz dan Das Grosse Verdienstkreuz. Penghargaan ini merupakan pengakuan atas jasa besar Habibie dalam dunia teknologi.

Pada tahun 1985 dia terpilih masuk dalam 10 tokoh terkemuka dalam bidang Penerbangan. Habibie juga merupakan orang Asia pertama yang mendapat di Montreal, Kanada pada 7 Desember 1994. Namanya hingga kini melegenda di markas ICAO.

Rudi Habibie merupakan penerima penghargaan ke-28 penerima penghargaan Edward Warner Award. Dia sangat berjasa dalam pengembangan disain pesawat dunia dan kemajuan industri dirgantara.

Habibie bahkan sejajr dengan pengembang helikopter, Igor Sikorsky serta Charles Lindbergh, penerbangan tunggal pertama yang melintasi Atlantik Utara, New York-Paris.

Dalam negeri, nama Habibie sangat identik dengan N 250 Gatotkaca yang diakui dunia. Dia berhasil mewujudkan obsesinya sejak kecil, membuat pesawat untuk menghubungkan pulau-pulau di Nusantara indonesia.

Huruf N di nama pesawat tersebut merupakan singkatan dari Nusantara. Rudi Habibie juga terlibat dalam pembuatan pesawat R 80, Dornier Do 31 dan C-130 Hercules.

Baca juga: Presiden Ketiga RI, BJ Habibie Wafat

Rudi Habibie awalnya kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) kemudian melanjutkan studinya di Rhenish Westfalische Technishce Hochschule, Jerman.

Penulis: Efge Tangkudung

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *