Roberto Carlos, Si Kidal Raja Gol Aneh

F. G. Tangkudung
21 Okt 2020 00:01
Sport 0 152
3 menit membaca

Roberto Carlos, beki kiri terbaik dunia yang pernah lahir di sepakbola.

Nama Roberto Carlos menjadi pembicaraan ketika Real Madrid melakoni pertandingan tandang di ajang Copa del Rey, tepatnya tanggal 21 Februari 1998. Waktu itu, ada sebuah gol yang tercipta di luar nalar.

Menerima umpan terobosan dari lini tengah, saat itu bola yang hampir melewati garis lapangan pertahanan Tenerife. Tapi pemain plontos Real Madrid bernomor punggung 3 langsung menyambarnya sekeras mungkin. Gol…

Pemain plontos bertubuh pendek nan kekar kita kenal bernama Roberto Carlos. Di adalah bek kiri terbaik milik Reall Madrid dan tim nasional Brazil. Selain jago bertahan, dia juga kerap membantu penyerangan dan sering menciptakan gol.

Gol tersebut ternyata bukan satu-satunya gol aneh yang pernah dia ciptakan.

Setahun sebelumnya, saat tim nasional Brazil melakukan uji coba dengan tim nasional Perancis dalam ajang Tournoi de France 1997, Carlos menciptakan sebuah gol indah.

Gol itu bahkanmenjadi ulasan khusus para ilmuwan karena mustahil tejadi. Ada yang berpendapat gol tersebut mendapat bantuan kekuatan angin yang bertiup.

Gol itu sendiri berawal ketika striker Brazil, Ronaldo dapat pelanggaran dari dua orang pemain ketika sedang menggiring bola. Carlos Dunga yang akan mengambil tendangan bebas tersebut kemudian menyerahkan tendangan bebas kepada Roberto Carlos.

Mengambil ancang-ancang sekitar sepuluh meter, Carlos melakukan tendangan keras. Bola kemudian menyamping menjauhi pagar betis pemain Perancis. Namun semakin mendekati gawang, bola tiba-tiba berbelok arah.

Sang kiper yang juga sama-sama plontos, Fabian Barthez hanya bisa terpana melihat gol itu menggetarkan jala gawangnya. Gol itu bahkan mendapat label sebagai salah satu gol terbaik FIFA.

Roberto Carlos mengawali karirnya di klub Brazil Palmeiras. Debutnya di sepak bola juga termasuk terlambat ketika dia memulai pertandingan resmi pertamanya saat berusia 20 tahun.

Meski begitu, kemampuan dan kegesitannya terlihat pencari bakat klub kaya asal Italia, Inter Milan.

Setahun bersama Inter Milan, dia menuju ke raksasa Spanyol Real Madrid. Di klub inilah Carlos mencapai kesuksesan sebagai pemain.

Dia menjadi bagian Los Galacticos atau tim dari galaksi lain bersama Raul Gonzales, Fernando Hierro, Zinedine Zidane, Luis Figo, David Beckham, dan Ronaldo.

Roberto Carlos membantu Madrid menjadi juara La Liga empat kali (1996–97, 2000–01, 2002–03, 2006–07) dan juara Champion tiga kali (1997–98, 1999–2000, 2001–02). Selain itu, dia juga mempersembahkan Supercopa 3 kali, Super cup 1 kali dan Piala Toyota 2 kali.

Roberto Carlos bermain selama 11 musim bersama Madrid dan mencetak 47 gol dari 370 pertandingan la liga. Total selama membela Madrid di semua ajang kompetisi, dia mempersembahkan 71 Gol dari 584 pertandingan.

Sebuah pencapaian luar biasa bagi pemain yang berposisi sebagai bek kiri.

Di penghujung karirnya bersama Madrid tahun 2006, Januari 2006, dia membukukan rekor sebagai pemain non Spanyol yang paling banyak bermain bagi klub tersebut dengan 330 pertandingan. Itu berarti memecahkan rekor milik Alfredo Di Stefano dengan 329 pertandingan.

Bersama tim nasional Brazil, Carlos juga menggapai semua gelar yang ada. Dia turut menjadi pilar dalam piala dunia 2002 di Jepang-Korsel.

Bersama Cafu di sisi kanan, keduanya menjadi perpaduan wingback terbaik yang pernah ada.

Carlos juga meraih piala Copa Amerika dua kali tahun 1997 dan 1999 serta mempersembahkan trofi FIFA konfederasi  pada tahun 1997. Roberto Carlos bermain 125 kali untuk tim nasional Brasil dan mencetak 11 gol.

Setelah hengkang dari Madrid, Carlos sempat bermain di liga Turki, Brazil kemudian mengakhiri karirnya di liga Rusia.

Roberto Carlos hingga kini menjadi fenomena sepakbola. Meski terbilang memiliki tubuh yang tak atletis namun dia mempunyai kemampuan dan kekuatan fisik luar biasa. Dia juga memiliki kecepatan dan tendangan sangat keras nan mematikan.

Dalam permainan Play Station, bagi kebanyakan orang, Carlos sering berubah posisi menjadi penyerang lantaran kemampuan dan kecepatannya.

Gonzalo Higuain Pensiun, Bangga Tandem dengan Messi Ronaldo

Hingga kini, publik sepakbola terus mengingatnya sebagai bek kiri modern yang memiliki kemampuan menyerang dan bertahan sama baiknya. Roberto Carlos, beki kiri terbaik dunia yang pernah lahir di sepakbola.

Penulis: Bang Kipot

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *