Politisi Nasdem Kampanye di Kampus, Bagaimana Bawaslu?

Politisi Nasdem Kampanye di Kampus, Bagaimana Bawaslu?

Segala cara dilakukan oleh setiap Calon Anggota Legislatif (caleg) untuk mendapatkan dukungan suara. Bahkan ranah yang dilarang oleh undang-undang pemilu pun harus mereka tabrak.

Kampus Universitas Negeri Manado (Unima) Tondano, dihebohkan dengan adanya dugaan kampanye terselubung. Ini dilakukan oleh caleg DPR RI dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) nomor urut 4, Felly Estelita Runtuwene (FER).

Dugaan kampanye ini dilakukan pada saat kegiatan pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di Kampus Unima, Senin (28/1/2019).

Hal ini awalnya diketahui dari status dan foto yang diupload beberapa mahasiswa melalui media sosial mereka. Terlihat sangat jelas ada suvenir yang bergambar Felly Estelita Runtuwene.

Seperti yang tertulis di akun facebook milik Donald Moraka, “Ketika Partai Masuk Kampus”. Lagi-lagi perilaku buruk yang dipertontonkan UNIMA terhadap mahasiswanya. Ratusan mahasiswa yang ikut pembekalan KKN dibagi stiker partai politik dan jam dinding diduga ada uang di dalam gulungan stiker.

Birokrasi Unima mulai dari pemimpin hingga bawahannya semua berwatak setan yang membawa buruk perilaku generasi bangsa,” tulis Donald yang disertai dengan foto pulpen dan jam dinding bergambar Felly Runtuwene.

Sempat heboh, Felly Runtuwene angkat bicara mengenai kasus ini. Melalui tim kampanyenya, kedatangan FER ke Kampus Unima atas undangan dari Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, kampus Unima untuk menjadi pembicara dengan topik Membangun Jiwa Kewirausahaan.

Ditambahkan, FER diundang adalah sebagai seorang pengusaha sukses, bukan sebagai Anggota DPRD Sulut. Dalam pemaparan materi yang hampir dua jam, FER tidak sekalipun menyinggung masalah pencalonannya sebagai caleg DPR RI.

Namun terkait pembagian suvenir berupa pulpen dan jam dinding bergambar FER, tim kampanye mengatakan itu ada kekeliruan berupa kelalaian yang dilakukan oleh tim properti FER sendiri.

Atas hal tersebut tim kampanye menyampaikan permintaan maaf bagi civitas Unima, terlebih kepada mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut.

Pengamat Politik Sulut Ferry Liando menyebut, hal ini harus menjadi perhatian serius Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulut.

“Terkait kasus yang terjadi di Unima, Bawaslu harus tegas dalam pengawasan, apalagi kampus adalah daerah terlarang bagi politik, UU pemilu melarang kampus dijadikan tempat berkampanye,” sebut Liando.

Anggota Bawaslu Sulut, Kenly Poluan mengatakan, Bawaslu akan melakukan penyelidikan tentang kebenaran berita ini, dan akan dibuatkan laporannya.

“Melalui medsos, kita sudah melihat secara kasat mata bahwa ada foto Felly Runtuwene yang beredar, kami akan meminta yang bersangkutan untuk klarifikasi,” ujar Poluan, Selasa (29/1/2019).

Ditambahkannya, dari klarifikasi tersebut barulah diketahui apakah ada pelanggaran yang terjadi atau tidak soal kampanye.

Penulis : Emmnuel Athlon

More From Author

Bikin Malu, Manado Kota Terkotor se-Indonesia

Bikin Malu, Manado Kota Terkotor se-Indonesia

Terima Kasih Butet, Sang Legenda Bulutangkis

Terima Kasih Butet, Sang Legenda Bulutangkis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *