Polisi Terus Dalami Pembunuhan di Megamas

Bang Kipot
20 Nov 2017 01:48
Berita 0 485
2 menit membaca

Kepolisian Resort Kota (Polresta) Manado masih terus mendalami kasus pembunuhan di Kawasan Megamas yang menewaskan Dani Sumarauw (28), warga Desa Pinolosian Kabupaten Bolsel.

Untuk mencari penyebab kematian Dani, polisi secara marathon memeriksa belasan orang security Kawasan Megamas, Minggu (19/11/2017).

Pemeriksaan ini dilakukan sejak Minggu pagi di beberapa ruangan penyidik Mapolresta Manado, sesaat setelah polisi menerima laporan kejadian. Pemeriksaan ini dilakukan karena diduga adanya dugaan pembunuhan karena sebelum ditemukan mayat korban terjadi kericuhan antara security dan komunitas anak punk di sekitar lokasi kejadian.

Dari pantauan Manadopedia, terlihat sejumlah security terlihat menunggu giliran untuk dimintai keterangan dan mereka masih berada di sekitar ruangan penyidik.

Kasus ini bermula saat saksi berada di depan Warung Hot Plate, melihat sekelompok anak muda, baku lempar batu dengan Security Megamas di depan pos keluar, tepatnya di depan KEB Hana Bank. Anggota polisi berhasil meredam dan membuat kelompok anak muda melarikan diri.

Dari tawuran tersebut kemudian ditemukan sesosok mayat yang tergeletak bersimbah darah di emperan Rumah Toko (Ruko) Warfes Kawasan Megamas Kecamatan Wenang pada Minggu (19/11) sekitar pukul 03.00 WITA

Dari hasil penyelidikan aparat kepolisian, korban teridentifikasi bernama Dani Sumarauw (28), warga Desa Pinolosian Kabupaten Bolsel.  Dani diduga adalah korban pengeroyokan akibat kericuhan tersebut.

Korban pertama kali ditemukan oleh Lerry Pondaag (37), warga Kelurahan Bengkol Lingkungan II Kecamatan Mapanget yang melintasi di daerah tersebut. Lerry kemudian memberitahukan hal ini kepada warga lain dan kemudian menghubungi pihak kepolisian tentang penemuan mayat.

Kapolsek Wenang, Kompol Syaiful Wachid menjelaskan, saksi yang bermaksud berjalan ke arah lapangan barket megamas menyusuri depan emperan toko kemudian melihat korban sudah tergeletak berlumuran darah.

“Menurut keterangan saksi, ia bermaksud ke lapangan basket dengan berjalan menyusur emperan ruko, dan kemudian menemukan korban yang sudah tergeletak tidak bergerak dengan bersimbah darah,” terang Wachid.

“Kami masih mendalami kasus ini dengan melakukan penyelidikan terhadap anggota security Megamas untuk mengungkapnya karena disinyalir adanya dugaan pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal,” ungkapnya.

Penulis : Fredrik Manuel

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *