Polda Sulut Siap Amankan Natal dan Tahun Baru

Bang Kipot
20 Des 2017 00:06
Berita 0 735
2 menit membaca

Kepolisian Daerah Sulawesi Utara (Polda Sulut) siap mengamankan daerah Nyiur Melambai dalam perayaan Natal dan Tahun Baru 2018.

Hari Raya Natal yang tinggal beberapa hari lagi, membuat pihak kepolisian memantapkan persiapan pengamanan. Kapolda Sulut Irjen Pol Drs. Bambang Waskito mengaku siap untuk mengamankan daerah Sulawesi Utara agar masyarakat bisa berhari raya dengan tenang dan nyaman.

Hal tersebut dikatakannya di hadapan Forkopimda Sulawesi Utara, para Kapolres, dan seluruh stakeholder terkait, Selasa (19/12/2017). Lanjutnya, Polda Sulut akan menggelar operasi Lilin 2017 selama 10 hari, 23 Desember 2017 hingga 1 Januari 2018.

“Polisi akan mengedepankan Kamseltibcarlantas, Satgas Turjawali, Lidik Sidik dan Satgas Pangan. Operasi ini juga akan melibatkan instansi terkait lainnya,” kata Kapolda Sulut.

Mantan Kapolda Jawa Barat ini juga akan meningkatkan pengamanan tempat wisata, pusat perbelanjaan, bandara, pelabuhan dan terminal. Dia juga mengingatkan kesiapan sejumlah pihak dalam dalam menghadapi bencana alam seperti banjir dan longsor, mengingat saat ini sedang cuaca ekstrim.

Terkait dengan itu, Polres Talaud mulai memperketat pengamanan di tiga pelabuhan, yakni Lirung, Melonguane dan Beo.

Pengamanan dilakukan untuk mencegah gangguan Kamtibmas, terlebih potensi penyusup yang berkaitan teroris. Apalagi Kabupaten Kepulauan Talaud sebagai pulau terluar berbatasan langsung dengan Filipina.

Kapolres Talaud, AKBP M. Denny Situmorang mengaku peningkatan jumlah penumpang kapal sudah terjadi beberapa hari menjelang hari raya Natal.

“Peningkatan penumpang sudah dua kali lipat dari hari-hari biasanya. Mungkin karena sudah libur dan Natal semakin dekat,” ujar Kapolres melalui Kabag Ops, Kompol Dikson Malensang.

Akhir pekan lalu, diketahui sejumlah nelayan warga negara Filipina terdampar di Desa Batumbalango, Kecamatan Essang Selatan, Kabupaten Kepulauan Talaud, Jum’at (15/12/2017), malam. Perahu yang mereka tumpangi, dihantam badai membuat mesin kapal mereka rusak.

Kapolsek Essang, Iptu Hibor Tandea menjelaskan, dari penjelasan Kapten Kapal, Romel Dela Cruz, jumlah penumpang 13 orang dengan tujuan mencari ikan. Mereka berangkat dari Tawi-tawi, Filipina sejak 17 November 2017,.

“Ketika hendak kembali ke Filipina pada 12 Desember 2017, kapal dihantam badai mengakibatkan mesin kapal rusak, hingga terseret sampai di wilayah perairan Indonesia,” katanya.

Kejadian tersebut menurutnya sudah dikoordinasikan dengan Kantor Imigrasi dan Konsulat Jenderal Filipina di Manado, terkait teknis pemulangan para nelayan tesebut.

Penulis: Kayla Carissa

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *