Pertahanan sempurna Ian Nepo mampu membuatnya menahan remis Ding Liren yang unggul sebuah pion di game 10, Kejuaraan Dunia FIDE, Minggu (23/4/2023).
Ding Liren yang memegang buah putih kini mencoba pembukaan Inggris. Ian tampak cukup siap meladeninya dengan variasi empat kuda Nimzowitsch.
Baru pada langkah 9, Ian Nepo mengejutkan Ding dengan langkah Bc5. Ian juga memilih tidak melakukan rokade.
Pertukaran menteri di langkah 18 membuat permainan cepat menuju babak endgame. Ding yang unggul sebuah pion tak bisa menemukan celah untuk menerkam pion di h3.
Pertahanan Sempurna Ian Nepo berakhir pada langkah 45 ketika di atas papan tinggal tersisa dua raja. Kali kedua dalam sejarah kejuaran dunia, hanya tersisa dua raja di atas papan.
Dalam game kali ini, kedua pemain memang menunjukkan akurasi sempurna layaknya sebuah mesin. Ding Liren dengan 98,6 persen dan Ian Nepo 98,7 persen.
Pada game 11, Senin (24/4/2023) Ian Nepomniachtchi kembali memegang putih dengan pembukaan Ruy Lopez. Ding kali ini tampaknya juga lebih siap.
Ian Nepo yang memimpin satu poin dalam hasil 10 game, terlihat tak ingin permainan menjadi terlalu kompleks. Dia langsung melakukan banyak pertukaran perwira untuk segera masuk babak akhir raja plus benteng.
Meski unggul satu bidak bebas di lajur e, Ian Nepo tampaknya tak bisa menyelamatkannya dan memilih hasil remis di langkah 39.
Empat game yang berakhir dengan hasil remis beruntun membuat Ding Liren berada dalam puncak tekanan. Kini Ian Nepo unggul 6-5 dengan tiga game tersisa.
Ding Liren masih kebagian dua kali memegang buah putih. Namun, dengan pertahanan Ian Nepo yang makin sempurna, tampaknya Ding harus memilih bermain agresif meski berisiko mengalami kekalahan.
Secara matematis memang Ian Nepo harus mencapai minimal 7,5 poin untuk meraih gelar juara dunia.
Tapi, Ding Liren dan timnya harus segera mengambil keputusan. Memilih bermain agresif dengan buah putih di partai di game 12 atau nanti menunggu game 14. Bisa jadi juga, Ian Nepo sudah menjadi juara dunia ketika memegang buah putih game 13.
Melihat tipikal Ding Liren, tampaknya terlalu berat baginya menahan tekanan sebesar itu. Sebaliknya, Ian Nepo kini hanya cukup bertahan dengan sempurna sembari menunggu celah untuk melakukan serangan balik. Remis sudah cukup, menang lebih bagus. Begitu prinsipnya.
Baca: Ding Liren Blunder, Ian Nepo Main Aman
Game 12 akan berlanjut pada Rabu (26/4/2023). Publik catur akan melihat Ding Liren akan melakoni misi sangat berat. Menang atau China gagal menyandingkan raja dan ratu catur juara dunia 2023. (BangKipot).