Penjelasan Pemred Manadopedia soal Keberatan Seorang Ibu

F. G. Tangkudung
5 Mar 2020 18:45
Berita 0 248
4 menit membaca

Pemberitaan manadopedia tentang kelangkaan masker dan hand sanitizer, dengan judul Astaga, Indomaret Tarik Penjualan Masker Demi Untung Berlipat?

Mendapat tanggapan luar biasa dari pembaca seluruh Indonesia. Terhitung hingga Kamis (5/3/2020), pembaca link berita itu berada di 17.500 orang.

Namun di balik itu, Meifa T, pemilik akun media sosial yang sempat dikutip merasa keberatan dengan pemberitaan itu.

Pemimpin redaksi manadopedia.com, Habel Sirenden memberikan penjelasan agar berita ini tidak menjadi bola liar.

Menurut Sirenden, pemberitaan itu memang benar berawal dari postingan Meifa T.

Menurutnya, postingan ibu meifa mewakili banyak masyarakat Sulut yang merasa kesulitan mencari masker dan hand sanitizer.

“Banyak postingan serupa media sosial, intinya keluhan tentang kelangkaan masker dan hand sanitizer. Kebetulan, nama ibu Meifa yang diambil, karena kami anggap statusnya menarik dan cukup lengkap. Tulisannya menunjukkan emosi seorang ibu yang  peduli dengan kesehatan keluarga, mewakili keluhan seluruh warga Sulut,” jelasnya.

Lebih lanjut Sirenden menjelaskan, penulis berita tersebut TAK WAJIB meminta izin ibu Meifa, karena itu dari postingan status media sosial.

“Wartawan kami, berteman dengan ibu Meifa di FB. Ketika kita menulis status, itu berarti sudah menjadi konsumsi publik. Hal ini sama saja, jika menekan tombol bagikan dari postingan yang bersangkutan. Namun, bedanya, wartawan membagikannya setelah diolah dengan bahasa jurnalistik,” jelasnya lagi.

Sekadar berbagi pengalaman, wartawan manadopedia pernah mengangkat berita dari status Twitter politisi Partai Demokrat, Andi Arief kemudian meminta tanggapan langsung dari Jubir presiden, Ali Mochtar Ngabalin.

Ali Mochtar Geram dengan Pernyataan Andi Arief

“Itu dua hal serupa bukan?, waktu itu kami juga tak perlu meminta izin dari Andi Arief. Juga ada beberapa berita lain yang diangkat dari media sosial,” katanya.

Kata Sirenden lagi, masyarakat saat ini harus memahami, media sosial kini menjadi wadah citizen journalism. Wartawan kini banyak mendapat berita dari laporan warga lewat media sosial.

“Sekarang media mainstream justru sering melihat kejadian luar biasa yang patut dibagikan lebih luas, lewat media sosial. Tenaga dan sumber daya perusahaan media itu terbatas. Tidak mungkin selalu ada wartawan di setiap kejadian. Hal ini sudah berlaku global, karena dengan bantuan citizen journalism, banyak kejadian yang bisa diketahui publik,” tambahnya.

Dia juga menegaskan, wartawan manadopedia menjunjung kode etik jurnalistik dan pedoman media siber serta bukan penyebar hoax.

Media juga memiliki badan hukum yang jelas.

“Untuk masalah nama toko, kami tak mungkin salah menuliskan karena itu sudah dirapatkan lebih dahulu dengan tim redaksi. Berita dengan risiko tinggi dan punya potensi viral jelas dimasak dua hingga tiga kali,” katanya lagi.

Satu hal yang Sirenden tekankan, sebenarnya nama yang bersangkutan, bukan menjadi poinnya. Yang menjadi inti berita adalah kelangkaan masker dan hand sanitizer.

“Jika yang bersangkutan membaca komentar yang ada, justru hal itu turut diaminkan oleh warga yang berada di luar daerah. Negara kita memang kelangkaan masker dan hand sanitizer. Kami pun sudah melakukan konfirmasi kepada pihak indomaret,” katanya lagi.

Sebagai media, kata Sirenden lagi, manadopedia ingin memperjuangkan kepentingan masyarakat banyak, bukan mempermalukan satu dua pihak.

“Jika untuk kepentingan publik, maju terus. Kami tahu risiko apa yang kami hadapi, ketika pertama kali kami terjun di dunia jurnalistik,” jelasnya.

Dia juga mengingatkan publik, saat ini Bareskrim Mabes Polri baru saja mengungkap puluhan tersangka penimbun masker. Hal inilah yang menjadi penyebab kelangkaan dan harganya melambung tinggi.

“Per sore ini, ada 30 tersangka penimbun masker dan hand sanitizer. Dengan barang bukti 822 kardus, 61 ribu lembar masker dan 138 kardus hand sanitizer. Ini terjadi di sejumlah daerah. Terungkap juga ada pihak yang sengaja menjual masker ke luar negeri,” jelasnya.

Sirenden mengunci, akan mencoba berkomunikasi dengan yang bersangkutan, agar suasana kekeluargaan bisa terjalin.

“Nanti kami atur waktu, berupaya menemui yang bersangkutan. Menjelaskan bagaimana sebenarnya seluk beluk dunia kami (jurnalistik,red). Lebih banyak teman, lebih baik. Sampaikan salam hormat untuk ibu Meifa dan keluarga,” tutupnya.

Penulis: Redaksi manadopedia

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *