Adanya dugaan pengerahan anggota polisi dan melakukan penganiayaan di lahan tambang terhadap beberapa warga, dibantah oleh Kapolres Bitung, AKBP Indra Pramana.
Menurut Pramana, tindakan yang mereka lakukan tersebut adalah upaya pengamanan atas laporan dari PT. MSM terkait adanya penghalangan.
“Jadi informasi yang beredar itu tidak benar. Kami melakukan pendekatan persuasif terhadap segerombolan orang, setelah mendapat laporan dari PT. MSM,” kata Pramana kepada media, Rabu (2/6/2021).
AKBP Indra Pramana juga menyebut, polisi tidak berpihak kepada PT. MSM maupun kepada warga yang melakukan penghalangan.
Menurutnya, setelah mendapat laporan dari PT. MSM, anggota polisi langsung turun ke lokasi tambang. Tidak ada tujuan lain, hanya ingin lakukan pengamanan.
“Anggota kami tidak berpihak kepada sipapun, karena semua adalah masyarakat yang wajib kami lindungi,” sambungnya.
Lebih jauh Kapolres menjelaskan, upaya pengamanan yang mereka lakukan untuk mencegah terjadi gesekan yang akan merugikan kedua belah pihak.
Apalagi menurutnya, lokasi tambang yang bersengketa bisa menimbulkan konflik berkepanjangan. Dia menegaskan tidak ada penganiayaan di lahan tambang.
“Anggota kami yang turun ke lokasi tambang meminta supaya massa segera bubar, supaya tidak mengganggu aktivitas pertambangan yang merupakan objek vital, jelasnya.
Pramana menyebut, serta meminta akhirnya massa yang menghalangi pekerjaan pertambangan membubarkan diri.
Tapi ternyata, mereka kembali lagi ke lokasi tambang dan tetap berupaya menghalangi pekerjaan.
“Mendapat informasi massa kembali, pukul 02.00 WITA, Tim Tarsius kami turunkan kembali ke lokasi tambang,” sebutnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Bitung, Frelly Sumampouw menyebut dalam penangkapan tersebut polisi mengamankan ke 14 orang dan satu orang ternyata membawa senjata tajam.
“Setelah kami melakukan pemeriksaan, banyak warga tidak memiliki identitas dan mereka bukan warga sekitar tambang,” jelas Sumampouw.
Lanjut Sumampouw, mereka yang tertangkap saat ini sedang mendapat pembinaan di Polres Bitung, dan mereka dalam keadaan sehat.
“Jadi mereka semua hanya mendapat pembinaan dan dalam keadaan sehat, tidak benar yang beredar bahwa polisi melakukan penganiayaan,” jelasnya lagi.
Baca juga: Kodim Bitung Jamin Keamanan Ibadah Selama Ramadan
Polres Bitung juga sedang menyelidiki dugaan keterlibatan orang lain dalam kasus ini.
“Kami masih menyelidiki dugaan adanya keterlibatan orang lain. Karena saat konfirmasi ternyata aksi mereka tak sepengetahuan pemilik lahan,” pungkasnya.
(*/mir)
Tidak ada komentar