Pemkot Gorontalo Tutupi Kasus Pelecehan Seksual Tiga Penari

Pemkot Gorontalo Tutupi Kasus Pelecehan Seksual Tiga Penari

Tindakan pelecehan seksual yang terjadi terhadap tiga orang penari asal Kota Gorontalo saat tampil di Tarakan Kalimantan Utara, akhirnya terkuak.

Para penari yang buka mulut merupakan bagian rombongan Wali Kota Gorontalo Marten Taha, saat berkunjung ke Tarakan, 25 Juli 2018.

Para penari tersebut mengaku dilecehkan salah satu oknum honorer Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Gorontalo, TD alias Tomi.

Yang memiriskan, para korban sempat diminta untuk tutup mulut jika ada pihak yang mengonfirmasi hal tersebut. Dari pengakuan korban, mereka sempat dipanggil Pemkot dan dilarang bercerita ke media.

Sekretaris Daerah Kota Gorontalo Ismail Majid kepada media menjelaskan, kasus tersebut sudah dimediasi secara kekeluargaan antara pihak Dinas Dikbud dan korban.

Dari penelusuran timurnesia.com diketahui, oknum dinas tersebut yang turut ikut dalam rombongan awalnya menawarkan kemampuan memijit kepada para korban.

Karena kelelahan usai penampilan dan percaya kepada oknum tersebut para korban mengiyakan. Sesuai kesepakatan, bagian dipijit adalah telapak kaki.

Namun tak dinyana, pijitan tersebut ternyata mengandung nafsu berahi. Dari telapak kaki, tangan pemijit menuju ke area vital para penari. Sontak para penari langsung menolak dan ketakutan.

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) hingga kini sudah mendampingi para korban pelecehan seksual tersebut.

Kepala Bidang Perlindungan Anak dan Perempuan, P2TP2A Kota Gorontalo, Rusmin Jafar mengaku setelah mendpati laporan dari korban langsung mengambil langkah penindakan.

Dijelaskan, awalnya pihak P2TP2A menerima informasi berbeda dari korban dan pelaku. Pelaku sempat kukuh tidak mengakui perbuatannya kepada tiga orang penari tersebut.

Namun, pelaku akhirnya mengaku perbuatan tersebut dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Pengakuan tersebut juga membuat kuasa hukum pelaku mengundurkan diri.

Rongky Gobel, kuasa hukum pelaku mengatakan langkah tersebut diambil sesuai kesepakatan awal. Dia mengaku akan mundur jika pelecehan itu benar terjadi.

Belum jelas jika kasus ini akan berlanjut ke ranah hukum. Dari penjelasan beberapa pihak, kasus ini besar kemungkinan akan berakhir secara kekeluargaan.

Pihak Pemkot Gorontalo juga meminta kasus ini tidak dibesar-besarkan lagi karena dianggap sudah selesai. (fgt).

More From Author

Hari Kemerdekaan, 28 Napi Sulteng Hirup Udara Bebas

KMP Bandeng Tenggelam di Maluku Utara

KMP Bandeng Tenggelam di Maluku Utara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *