Legenda Sepak bola Brazil, Pemain terbesar sepanjang masa, Edson Arantes do Nascimento atau Pele meninggal dunia di usia 82 tahun, Kamis (29/12/20222).
Kondisi Pele memang terus menurun usai mendapat perawatan di Rumah Sakit Sakit Albert Einstein di Sao Paolo, Brazil, sejak awal Desember. Pele melawan penyakit kanker kolon dan masalah ginjal serta jantungnya.
Saat Piala Dunia 2022 berlangsung, Pele sempat menunjukkan dukungannya untuk timnas Brazil. Dia juga merayakan Natal di rumah sakit bersama putrinya, Kelly Cristina Nascimento.
Kini, legenda itu telah pergi. Pele meninggal dunia namun meninggalkan kenangan, permainan indah, gol dan selebrasinya.
Pemerintah Brazil sudah mengumumkan hari berkabung selama tiga hari atas kepergian aset terbesarnya, pemain yang mendapat julukan Sang Raja. Klub Santos FC juga sudah memastikan akan memberikan penghormatan terbesar buatnya di StadionUrbano Caldeira atau Vila Belmiro.
Sejumlah bintang sepakpbola langsung mengucapkan ucapan dukacita atas kepergian Pele termasuk Lionel Messi, Christiano Ronaldo dan Kylian Mbappe.
“Kamu inspirasi bagi jutaan orang, kemarin, sekarang dan selamanya,” tulis Ronaldo dengan memajang fotonya bersama Pele.
Bukan hanya para bintang sepakbola, para tokoh dunia dan selebriti Holywood membanjiri media sosial dengan kalimat berkabung.
“Hari ini kita kehilangan seorang atlet luar biasa, simbol perdamaian. Saya ingin memberikan belasungkawa terbaik saya kepada keluarga dan orang-orang terkasih,” tulis Barrack Obama
Sekadar pengingat, mari mengenang kehebatan Edson Arantes do Nascimento alias Pele. Dia menjadi pemain terbaik abad 20 bersama versi FIFA.
Waktu itu banyak fans Diego Armanado Maradona yang tak terima. Akhirnya FIFA membuka polling online pada 1999, soal siapa terbaik Pele atau Maradona?
Alhasil, Maradona memenangi versi polling dari penggemar di seluruh dunia. Jadilah Pele dan Maradona menjadi dua pesepakbola terbesar abad 20.
Kehebatan Pele memang bukan kaleng-kaleng atau berkat polesan media. Terlahir sebagai bocah miskin, dia begitu mencintai sepakbola melebihi apapun.
Pele belajar menendang dengan gulungan koran bekas atau gulungan kain. Jika beruntung, dia mengambil jeruk mirip pamelo astano (jeruk bali) sebagai bola istimewanya.
Hingga satu hari, ada seorang pemandu bakat dari klub Santos melihat aksinya dengan bola. Dia langsung yakin dan bahkan memberitahu presiden klub, jika anak ini akan jadi pemain terbaik dunia.
Santos merekrutnya di usia 15 tahun dan langsung debut melawan dengan Corinthians dalam sebuah laga persahabatan. Pele mencetak gol.
Gol demi gol yang lahir dari kakinya, membuat pelatih senior Santos kepincut dan memasukkannya ke tim senior meski baru berusia 16 tahun. Hasilnya? Dia menjadi pencetak gol terbanyak di akhir musim.
Kelanjutannya? Vicente Feola, Pelatih timnas Brazil saat itu, membuat keputusa berani, memanggilnya berseragam kuning biru untuk ke piala dunia Swedia 1958.
Pele langsung menjadi bintang dengan sejumlah rekor. DLEgenda 249 hari.
Pele berhasil menjadi juara dunia dan runner up pencetak gol, di bawah legenda gol kesohor lainnya, Just Fontaine.
Tahun 1962, Pele makin matang. Dia ikut ke piala Dunia Chile. Namun, Pele mengalami cedera di babak penyisihan grup dan tak bisa melanjutkan turnamen.
Beruntung, Brazil masih punya Garincha, yang membawa Brazil menjadi juara dunia kali kedua. Tahun 1966 Pele ikut ke turnamen piala dunia ketiganya. Kembali dia menjadi sasaran tekel horor dari lawan-lawannya.
Mirip dengan Messi yang menjilat ludah, Pele kembali tampil Piala Dunia 1970 Mexico.
Kali ini Brazil tampil dengan tim terbaik sepanjang masa. Banyak yang menyamakan tim ini setara dengan Brazil 2002, dengan Rivaldo, Ronaldo, Ronaldinho, Carlos dan Cafu. Waktu itu ada Pele, Jairzinho, Tostao, Rivelino, Torres dan Clodoaldo.
Brazil terlalu tangguh bagi tim manapun, termasuk di final melawan Uruguay. Brazil unggul 3-1. Pele total membuat 12 gol dalam 4 edisi piala dunianya.
Pele menjadi satu-satunya pemain sepakbola yang meraih tiga gelar piala dunia.
Rekor yang sebelum partai final Piala Dunia 2022, sangat mungkin terlewati oleh Kylian Mbappe.
Kekurangan terbesar Pele, saat itu dia tak bisa bermain di Eropa. Alasannya tak sembarangan, pemerintah khusus melarang karena Pele menjadi aset terbesar Brazil. Dia mendapat gelar O’rei (sang Raja).
Jumlah golnya, versi pele adalah 1283 gol, meski debatable. Belakangan FIFA hanya mengakui gol Pele selama berkarir hanya 757gol. Meski begitu Pele tetaplah Pele, Pemain terbesar yang pernah membuat penonton takjub dan terkesima.
Mengenang Pele, Pemain Terbesar Sepanjang Masa
Selamat Jalan Pele, Beristirahatlah dalam Damai.. (BangKipot)