Pedagang Tolak Relokasi ke Pasar Kayu Bulan

F. G. Tangkudung
24 Agu 2019 00:07
Berita 0 142
2 menit membaca

Puluhan pedagang Pasar Bahu melakukan aksi demo di Gedung DPRD Kota Manado terkait relokasi, Rabu (21/8/2019) lalu.

Mereka menolak relokasi ke Pasar Kayu Bulan, dengan alasan belum tersedianya fasilitas yang layak. Selain itu juga tidak ada sosialisasi kepada pedagang.

Pasar Kayu Bulan yang dibangun guna menampung pedagang dari Pasar Bahu ini, dinilai pedagang belum memenuhi standar kalayakan

Baca juga: Lumentut Resmikan Pasar 14 Miliar di Malalayang

Aksi puluhan pedagang ini disambut baik oleh anggota DPRD Kota Manado, yang menerima dan mendengar aspirasi mereka.

“Kami bukannya tidak mau direkolasi, namun pemidahan ini terkesan terburu-buru, karena tanpa sosialisasi dan kajian yang matang dari PD Pasar,” kata pendemo.

Legislator PDIP Hengky Kawalo, menyebut dirinya dan Partai PDIP menolak relokasi saat ini.

Menurutnya, relokasi ini memang terkesan terburu-buru yang mengakibatkan kerugian bagi pedagang.

“Saya bersama Partai PDIP menolak relokasi. Kami melihat pemindahan pasar Bahu ke Pasar Kayu Bulan dipaksakan,” katanya di depan pendemo.

Anggota DPRD dari Partai Gerindra, Benny Parasan mengungkapkan bahwa, pemindahan pasar Bahu adalah hal yang memang harus dilakukan.

Parasan berpendapat, pembangunan Kota Manado yang mengarah ke bagian Malayayang, membuat pemerintah mengambil langkah cerdas untuk merelokasi Pasar Bahu, yang dinilai tidak representatif lagi, baik dari segi kebersihan, luas dan kemacetan.

“Pemindahan Pasar Bahu adalah hal yang baik. Itu berarti Pemerintah ingin penghasilan pedagang lebih baik lagi,” ungkapnya saat menerima pendemo.

Walikota Manado, Vicky Lumentut menyebut Relokasi pedagang Pasar Bahu ke Pasar Kayu Bulan, untuk menjawab kebutuhan pedagang akan pasar luas, bersih dan memadai.

Walikota juga menyebut, saat ini lokasi Pasar Bahu memang sudah sangat sempit dan terbatas, hal itu tentunya membuat penjual menjual dagangannya di trotoar, jalan dan jembatan.

“Pemindahan ini memang tidak bisa langsung dalam sekejap. Semua butuh proses dan sosialisasi dan yang terpenting semua fasilitas pendukung sudah tersedia,” kata Lumentut saat mengetahui Pedagang Pasar Bahu menolak direlokasi.

Salah satu fasilitas pendukung yang dibuka adalah, trayek angkot baru ke Pasar Kayu Bulan. Dinas Perhubungan telah mengoperasikan 40 armada mikrolet, yang akan melayani trayek baru ke Pasar Kayu Bulan.

“Pemkot telah menyediakan 40 armada mikrolet, untuk mengangkut para pembeli dan pedagang ke Pasar Restorasi kayu Bulan. Itu akan diberlakukan hingga keadaan normal, dan berjalan dengan baik,” ujar Walikota.

Ditambahkan walikota, Pasar Kayu Bulan bisa menjawab kebutuhan masyarakat, sehingga transaksi jual beli tetap eksis, dan ekonomi masyarakat akan meningkat.

Penulis : Habel Sirenden

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *